Wajah Guruh dan Suami Menik menegang.
"Jadi apa prajurit dan pasukan yang kita hadapi dalam perang dan mati di jalan, pematang dan jembatan?" Suami Menik bertanya.
"Pseudo-manusia dan mesin. Tidak ada manusia yang menjadi prajurit. Manusia adalah budak dalam matriks Babel."
"Kamu juga pseudo manusia?" Suami Menik bertanya.
"Benar. Aku pseudo manusia. Generasi berikut yang lahir dari manusia pada awal masa dystopia. Manusia Nano. Manusia yang hanya membutuhkan 6 tahun pertumbuhan sejak lahir untuk memiliki kemampuan seperti sekarang ini."
"Kamu berusia 6 tahun?"
"Iya. Semua anak dalam generasiku tumbuh seperti ini. Para penggagas dunia dystopia menyebut kami Nephilim."
"Nephilim adalah nama ras manusia yang muncul pada periode sebelum Nuh dan anak-anaknya masuk ke dalam bahtera. Ras campuran. Ras yang tercipta dari perkawinan antara manusia dan para malaikat yang jatuh." Suami Menik menyela.
"Jadi kamu tidak bisa mati?" Guruh bertanya kepada laki-laki bersorban.
"Secara teknis aku mati jika programku dihapus. Atau seperti kasus para prajurit di jembatan, rusak oleh ledakan yang memutuskan sirkuit komputer dalam tubuh mereka. Tetapi sakit, penyakit, usia dan bencana tidak akan menghancurkanku."
"Jadi kamu tahu bahwa kami orang Goa tidak akan memenangi perang ini?" Guruh menyudutkan lelaki bersorban.