Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gempa Sulawesi Tengah dan Negara di Tengah Cincin Api

5 Oktober 2018   06:30 Diperbarui: 5 Oktober 2018   13:02 3758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penanganan korban Gempa Palu, Kompas.com


Kearifan lokal

Beberapa video sempat viral yang menggambarkan bagaimana rumah dan bangunan hanyut bagaikan dibawa banjir pada saat gempa terjadi. Fenomena ini dinamakan likuefaksi yang artinya akibat gempa tanah kehilangan soliditasnya dan berubah menjadi lumpur sehingga bangunan di atasnya bisa amblas atau hanyut bagaikan dibawa banjir.

Sebuah peristiwa yang mengagetkan dan membuat sedih. Namun membaca harian Kompas Rabu 3 Oktober 2018 ternyata nenek moyang orang Palu telah pernah menghadapinya.

Sehingga fenomena likuefaksi ini memiliki istilah lokal yaitu Nalodo yang berarti ambles diisap lumpur. Tsunami pun memiliki istilah Bombatalu. Ke-semua ini adalah kearifan lokal.

Kearifan lokal yang mungkin sudah dilupakan sehingga kewaspadaan berkurang.

**

Pemerintah dan segenap relawan telah turun tangan menangani gempa Sulawesi Tengah. Bagian kita yang tinggal di tempat yang tidak terkena bencana adalah mencoba membantu.

Marilah kita membantu dengan menyumbangkan apa yang kita bisa ke lembaga yang kita percaya. Saya memilih untuk menyumbang melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas melalui rekening BCA Cabang Gajah Mada, Jakarta, dengan nomor rekening 012.302143.3, atas nama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.

Semoga Sulawesi Tengah bisa segera bangkit kembali dan semoga seluruh korban meninggal bisa diterima di sisi Nya.

Salam

Hanya Sekadar Berbagi





 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun