Mohon tunggu...
Romi Febriyanto Saputro
Romi Febriyanto Saputro Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Ahli Madya Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen

Bekerja di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen sebagai Pustakawan Ahli Madya. Juara 1 Lomba Penulisan Artikel Tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2008. Email : romifebri@gmail.com. Blog : www.romifebri.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Falsafah Hidup dari Batik Indonesia

11 Maret 2018   13:59 Diperbarui: 11 Maret 2018   16:58 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelima, motif wahyu tumurun. Merupakan lambang spiritualitas  manusia untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa agar memperoleh petunjuk dalam mengarungi kehidupan dunia untuk meraih kebahagiaan negeri akhirat. Tanpa petunjuk Tuhan manusia tak akan selamat dalam mengatur kehidupan di muka bumi.

Keenam,  motif parangkusumo. Terkandung suatu makna suatu kehidupan harus dilandasi dengan perjuangan dan usaha dalam mencapai keharuman lahir dan batin. Hal ini bisa disamakan dengan harumnya suatu bunga (kusuma). Dalam falsafah Jawa suatu kehidupan dalam masyarakat yang paling utama adalah keharuman pribadinya, tanpa meninggalkan norma dan nilai yang berlaku. Suatu hal yang mudah diucapkan tetapi butuh kerja keras untuk meraihnya.

Ketujuh, semen rama. Merupakan harapan agar bayi yang lahir tumbuh dalam pelukan keluarga yang tenteram, saling mengasihi dan menyayangi. Halangan dan rintangan tdak menjadi penghalang agar biduk keluarga ini tetap berlayar mengarungi samudera kebahagiaan. Ayah dan ibu tetap bersatu untuk mendidik putra-putrinya menjadi pejuang negeri yang akan membawa kemuliaan dan kemakmuran..

Motif semen melambangkan kekuatan, sumber dari segala keberadaan dan pusat kekuasaan. Semen berasal dari kata "semi" yang artinya tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari hidup dan gerak. Motif semen rama dibuat pada masa pemerintahan Paku Buwana IV (1788 -- 1829 M). Motif ini memberikan pelajaran kepada putranya yang sudah diangkat sebagai Putra Mahkota calon penggantinya.  

Batik yang bercorak ini mendapat inspirasi dari nasehat Ramawijaya kepada Gunawan Wibisana saat akan dilantik sebagai Raja Alengka menggantikan Raja Rahwana atau Dasamuka. Nasehat ini terkenal dengan nama Hastha Brata (delapan pesan)  yang sangat cocok di baca oleh calon pemimpin maupun yang sudah menjadi pemimpin di planet bumi ini.

Indrabrata. Dilambangkan dengan bentuk tumbuhan atau hayat, maknanya adalah ajaran tentang darma untuk memberikan kemakmuran dan melindungi bumi.

Indrabrata. Dilambangkan dengan bentuk tumbuhan atau hayat, maknanya adalah ajaran tentang darma untuk memberikan kemakmuran dan melindungi bumi.

Yamabrata. Dilambangkan dalam bentuk gunung atau awan atau sesuatu yang tinggi sebagai ajaran untuk bersifat adil kepada sesama.

Suryabrata. Dilambangkan bentuk garuda sebagai ajaran keteguhan hati dan tidak setengah-setengah dalam mengambil keputusan.

Sasibrata. Dilambangkan dalam bentuk bintang sebagai ajaran untuk memberikan penerangan bagi mereka yang sedang berada dalam kegelapan.

Bayubrata. Dilambangkan dalam bentuk binatang terbang atau burung sebagai ajaran mengenai keluhuran atau kedudukan tinggi yang tidak menonjolkan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun