Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Pohon yang Membuat Walikota Marah

1 Desember 2023   20:39 Diperbarui: 1 Desember 2023   21:28 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin lama orang-orang berdatangan. Berduyun-duyun membawa barang yang dianggap penting saja. Mereka berlindung dibawah pohon walau kuyub menerpa. Akhirnya hempasan banjir menyasar wilayah itu. 

"Naik ke pohon! Dahulukan anak-anak". Pemilik pohon berjibaku saling bahu membahu membantu menaikkan orang. Hujan tambah deras dan air tambah tinggi. Orang-orang memanjat mencari posisi paling aman dan nyaman. Sampai pada tidak sadar, sudah berapa lama mereka dihempas hujan. Pandangan mereka hanya disuguhi kepekatan. Lampu-lampu dimatikan dari pusat. Kegelapan meringkus tempat, akhirnya bisa diakrabi. Air terpantul dari cahaya senter yang mereka nyalakan. air bah melaju mengerikan. 

***

Fajar menyingsing dengan coretan-coretan merah memanjang. Matahari diufuk timur menyapu kota yang dicengkeram air bah. Hening menyambut pagi. Semalaman di gelap malam membuat orang-orang diatas pohon kaget. Ternyata banjir telah memusnahkan kota mereka. Mata  disuguhi bentang air yang berkilo-kilometer jauhnya. Pohon gede menjadi satu-satunya julangan tertinggi. Hanya air yang mereka lihat. 

"Benar-benar mengerikan". Celoteh bersahutan diantara para pemanjat pohon. "Bagaimana nasib penduduk lainnya?"

"Entahlah". Ucap yang lain.

Benda-benda timbul tenggelam terbawa terjangan air. Ada yang tersangkut dirimbunnya pohon. Tas koper, bungkusan beraneka rupa, kasur, kulkas, mobil, brankas,...

Para pemanjat pohon mengambil yang bisa diraih.

"Aku dapat roti. Alhamdulillah", ucap seorang dari mereka. "Mungkin dari supermarket yang porak-poranda".

"Wooo, banyak sekali makanan. Tuhan menolong kita". Kardus-kardus berisi makanan dan minuman berceceran tersangkut dedahanan.

Mereka mengambili, membagikan diantara mereka. Merasa senasib, apapun yang teraih dibagi-bagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun