Selama debat berlangsung, mereka ada dalam upaya meyakinkan masyarakat akan apa yang akan mereka lakukan.
Penulis mengamati bahwa semua paslon setuju bahwa untuk Kota Kupang segera menuju Kota yang Pintar dan Bersih.
Untuk tiba pada hal ini maka perlu ada pengembangan sumber daya manusia yang mumpuni.
Cara ini adalah bagian dari pembenahan birokrasi agar dapat menyesuaikan diri dengan layanan digital.Â
Sedangkan terkait isu lingkungan hidup, baik tata ruang kota yang hijau dan pencegahan polusi dan masalah terkait lainnya harus diperhatikan.
Masing-masing kandidat datang dengan tawaran mereka dan tawaran itu bagi penulis nyaris sama, sebagaimana yang baru disinggung dalam bahasan tentang birokrasi dan tata ruang.
Mereka datang dengan inovasi yang ada. Memang pemimpin harus punya inovasi yang relevan dengan perkembangan zaman.Â
Inovasi itu adalah daya pemimpin yang meliputi aspek kognisi, afeksi dan juga attitude.
Nostalgia Kandidat Petahana
Menarik bahwa dalam kontestasi pilkada Kota Kupang kali ini diikuti oleh dua pasangan yang pernah memimpin Kota Kupang secara bergantian.Â
Mereka adalah Jonas Salean (Walikota Kupang 2012-2017) dan Jefri Riwu Kore (Walikota Kupang 2017-2022).