Â
Survei terbaru I-NAMHS (Indonesia National Adolescent Mental Health Survey) tahun 2022 menemukan, sekitar 1 dari 20 atau 5,5 persen remaja usia 10-17 tahun didiagnosis memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir, biasa disebut orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Sementara, sekitar sepertiga atau 34,9 persen memiliki setidaknya satu masalah kesehatan mental atau tergolong orang dengan masalah kejiwaan (ODMK), (Khalis, 2024).
Â
Apa Itu Mental Health ?
Mental Health atau Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang mampu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap lingkunganya (WHO, 2022).
Kesehatan mental atau yang juga dikenal dengan mental health adalah kondisi kesehatan yang berkaitan dengan aspek kejiwaan, psikis, dan emosional seseorang. Mental health mencerminkan keadaan kesehatan mental seseorang, termasuk tingkat keseimbangan emosional, kemampuan mengatasi tekanan, dan kualitas hubungan interpersonal.
Â
Penyebab Dari Gangguan Mental Pada Gen Z ?
Terdapat beberapa faktor penyebab gangguan mental pada gen z, salah satunya yaitu faktor dari orang tua. Biasanya orang tua salah dalam menerapkan pola asuh sehingga membuat anak menjadi tertekan.
Â
Tidak hanya faktor orang tua, tetapi juga terdapat faktor lain diantaranya :
- Krisis identitas atau kesulitan menemukan jati diriÂ
Hal ini mungkin terjadi karena kebanyakan anak kurang pendampingan orang tua, dan sistem pembelajaran di indonesia yang lebih memprioritaskan pengetahuan disamping minat dan bakat.
- Mendapatkan presepsi keliru dari media sosial
Seperti yang kita ketahui zaman memang sudah maju dan kita tidak bisa terlepas dari pengaruh gagdet, sehingga informasi yang didapat sulit disaring. Informasi dari media sosial sangat rentan membuat kekeliruan dalam presepsi terlebih pada pandangan remaja.
- Kondisi keluarga yang tidak harmonis
Keadaan seperti ini banyak sekali mengakibatkan seseorang Gen Z yang didominasi oleh remaja hilang kendali. Dengan melihat keadaan keluarga yang tidak harmonis membuat rendahnya rasa percaya diri, tidak semangat dalam melakukan kegiatan positif.
- Mengalami Perundungan (Bullying) dan kekerasan seksual
Pada saat ini banyak sekali kasus mengenai bullying dan kekerasan seksual, yang dimana akibat dari hal tersebut yaitu adanya trauma yang dialami korban, turunya rasa percaya diri, dan adanya perasaan menyalahkan diri sendiri. Tentu hal ini sangat berbahaya jika tidak mempunyai mekanisme problem solving yang baik akan mengarah pada penyakit skzofrenia.
Â
Â
Â
Â
Kenapa Mental Health Penting Untuk Gen Z ?
Â
Ujaran Kebencian dan juga bullying sudah bukan hal yang tabuh dalam dunia remaja. Mereka sering tidak sadar apa yang mungkin mereka lakukan itu akan berdampak pada keadaan psikologis seseorang.
Hasil survei menemukan, gangguan cemas merupakan gangguan mental yang paling banyak dialami oleh remaja, mencapai 26,7 persen. Berikutnya, masalah terkait pemusatan perhatian dan/atau hiperaktivitas mencapai 10,6 persen, depresi 5,3 persen, masalah perilaku 2,4 persen, dan stres pascatrauma 1,8 persen. (Khalis, 2024)
Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. (Elsa Savitrie, 2022)
Oleh karena itu sangat penting kita untuk melakukan promosi mengenai pentingnya kesehatan mental Pada Gen Z. Karena Generasi Z merupakan tumpuan masa depan dan digadang-gadang bakal memimpin Indonesia Emas.
Â
Â
Cara Memelihara Kesehatan Mental
Â
- Berdoa dan Lebih Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
Dalam islam biasa akan dengan cara menjalankan ibadah sholat dan mambaca Al-Qur'an dengan manfaat untuk membuat hati lebih tenang.
- Menjauh dari lingkungan yang toxic
Dengan cara menjauhi orang-orang atau lingkungan yang menimbulkan energi negatif pada diri kita akan membawa kebaikan pada diri kita terutama pada mental.
- Istirahat yang cukup
Dalam penelitian menyatakan bahwa seseorang yang kurang tidur kemungkinan besar terserang perasaan tidak nyaman, cemas, stress, dan depresi.
- Mencari dan Mencoba Hal Baru
Kebiasaan dalam harian yang terbilang monoton akan menimbulkan rasa jenuh serta stress. Dengan melakukan hal yang tidak pernah kita lakukan cenderung akan membuat rasa keingintahuan kita semakin besar untuk menekuninya.
- Berolahraga
Disaat melakukan olahraga tubuh cenderung mengeluarkan zat endorfin yang akan membuat menyingkirkan stress dan lebih meningkatakan suasana hati. Oleh karena itu, dengan rutin berolahraga akan mengurangi gangguan kecemasan, stress, dan depresi.
Â
Referensi :
Â
Elsa Savitrie, S. M. (2022, Juli 21). Doc, PROMKES RSMH. Retrieved Agustus 17, 2024, from Kemenkes, Direktoral Jendral Pelayanan Kesehatan: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/362/mengenal-pentingnya-kesehatan-mental-pada-remaja
Â
hospital, T. M. (2023, November 21). 6 Gangguan Kesehatan Mental pada Remaja yang Perlu Diwaspadai. Retrieved Agustus 17, 2024, from Siloam Hospital: https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/gangguan-kesehatan-mental-pada-remaja
Â
Jessenia Destarini Asmoro, W. (2023, Juni 26). GEN Z DAN MEDIA SOSIAL: AMPLIFIKASI KESADARAN KESEHATAN MENTAL. Retrieved Agustus 17, 2024, from Megashift Fisipol UGM: https://megashift.fisipol.ugm.ac.id/2023/06/26/gen-z-dan-media-sosial-amplifikasi-kesadaran-kesehatan-mental/
Â
Khalis, N. (2024, Januari 12). Kompas.com. Retrieved Agustus 15, 2024, from Kompas.com: https://rsj.acehprov.go.id/berita/kategori/artikel/krisis-kesehatan-mental-menghantui-generasi-z-indonesia
Â
Pristalisa, M. E. (2023, September 13). Penting! Berikut 10 Cara Menjaga Kesehatan Mental, Gen Z Wajib Simak! Retrieved Agustus 17, 2024, from Umsida: https://fbhis.umsida.ac.id/10-cara-menjaga-kesehatan-mental/
Â
WHO. (2022, januari 1). WHO. Retrieved agustus 15, 2024, from WHO: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H