Mohon tunggu...
Roikhatuz Zaroh
Roikhatuz Zaroh Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suka membaca novel, suka menulis artikel. Tertarik dengan tema lingkungan, pendidikan, digital marketing, bisnis, saham dan parenting.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

10 Kuliner Ekstrem Nusantara, Banyak Digemari Pecinta Kuliner!

8 Januari 2024   12:59 Diperbarui: 8 Januari 2024   12:59 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya, memiliki banyak sekali kuliner yang beragam. Termasuk kuliner ekstrim dari berbagai daerah di Indonesia yang banyak diburu oleh pecinta kuliner.

Kuliner yang dianggap biasa bagi warga lokal  bisa menjadi kuliner ekstrim bagi pendatang luar daerah. Ciri khas daerah, ragam tradisi, geografi, lingkungan, sumber bumi atau alam, dan kepercayaan dapat mempengaruhi ragam kuliner daerah setempat.

Tidak heran jika warga lokal menganggap kuliner ekstrim tersebut sebagai hidangan yang biasa saja untuk dimakan, namun tidak halnya dengan pecinta kuliner yang datang dari luar daerah. Jika Anda termasuk pecinta kuliner ekstrim, berikut adalah deretan kuliner ekstrim nusantara yang dapat dicoba.

1. Otak Monyet dan Kera Panggang

Makanan ini berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Banyak Warga Manado menjajakan kuliner ini di warung makanan. Kebanyakan masyarakat Manado memang mengonsumsi otak monyet dan kera panggang karena dianggap sebagai sesuatu yang biasa.

Kebiasaan ini dulunya bermula dari sebuah kebudayaan. Dimulai sejak zaman dinasti Qing, yang hobi dengan kuliner ekstrim satu ini. Nah, kuliner otak monyet dan kera panggang ini banyak dijual di pasar Beriman Tomoho.

2. Sate Biawak

Jika yang biasanya kita lihat dan dengar adalah sate kambing, ayam dan kelinci, maka kali ini adalah sate biawak yang berasal dari Jawa Timur. Hampir sama dengan otak monyet dan kera panggang, sate biawak pun dianggap sebagai makanan biasa bagi warga setempat.

Sate Biawak juga dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Dijadikan sebagai obat alternatif yang dapat menyembuhkan penyakit seperti alergi, penyakit kulit, kutu air, gatal-gatal dan juga kulit pecah-pecah.

3. Empedu Kobra

Kuliner ekstrim selanjutnya ada empedu kobra. Kuliner satu ini bisa ditemukan dibanyak tempat seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan juga Surabaya. Meski jenis ular kobra semakin langka, namun kuliner ini banyak sekali peminatnya.

Daging beserta empedu dari ular kobra inilah yang dijadikan sebagai bahan makanan. Bisa dijadikan sate ataupun digoreng biasa. Kuliner ini tidak hanya menyuguhkan rasa yang gurih, juga dipercaya mampu mengobati gatal-gatal, penyakit kulit, bahkan jerawat.

4. Tikus Bakar

Bagi sebagian orang mungkin kuliner satu ini sangat menjijikan. Bagaimana bisa tikus yang identik dengan kotoran ini dapat dimakan. Ternyata, tidak semua jenis tikus itu dijadikan olahan bahan makanan.

Kuliner ekstrim dari Minahasa, Sulawesi Utara ini menggunakan jenis tikus hutan yang tidak terkontaminasi oleh sampah dan kotoran manusia. Konon ceritanya, kelezatan tikus bakar ini jauh lebih enak ketimbang daging sapi bakar.

5. Sate Ular

Kuliner ekstrim lainnya ada sate ular. Biasanya daging dari jenis ular piton yang sering dijadikan sebagai bahan pembuatan sate ular. Daging ular piton nantinya akan dikuliti, dipisahkan dari kulitnya,  dipotong-potong dan selanjutnya ditusuk-tusuk sebagai mana sate pada umumnya.

Dilanjutkan dengan dibumbui rempah tradisional, setelah itu dipanggang. Cita rasa yang dihasilkan pun tak kalah enak dengan sate yang berbahan daging ayam. Berani mencobanya? Kuliner ini juga dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit dan dijadikan sebagai obat alternatif.

6. Lawar

Lawar adalah salah satu jenis kuliner ekstrim dari Bali yang sudah tidak asing lagi bagi para pecinta kuliner ekstrim. Bagi masyarakat Bali lawar merupakan hidangan tradisional khas pulau Dewata dan umum dikonsumsi oleh masyarakat disana.

Hidangan ini terbuat dari berbagai jenis sayuran, daging lawar dan tentunya dibumbui dengan bumbu khas Bali. Sayuran seperti nangka muda, pisang, kelapa parut dan kacang panjang dipotong kecil-kecil. Kemudian ditambahkan dengan daging lawar mentah yang diiris tipis. Masukkan bumbu khas Bali kemudian dicampur dan diaduk dengan darah binatang yang tidak dimasak. Adapun lawar yang digunakan ini termasuk jenis lawar darah atau lawar mengecap.

7. Ulat Sagu

Kuliner ekstrim khas dari daerah Papua adalah ulat sagu. Seperti namanya, bahan utama yang digunakan untuk membuat hidangan ini adalah ulat sagu. Memiliki cita rasa yang gurih, kenyal dan juga pedas menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner untuk mencobanya.

Ada juga yang memakan ulat sagu ini secara langsung alias mentah. Hal ini diyakini mampu untuk menyembuhkan penyakit dan sebagai obat alternatif. Namun, jika Anda tidak menyukainya, bisa memakan ulat sagu ini dengan dimasak terlebih dahulu.

8. Belalang Goreng

Tentunya sudah tidak asing lagi bukan dengan kuliner belalang goreng. Kuliner ekstrim yang berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta ini sudah menjadi makanan yang umum dimakan oleh warga setempat. Bahkan ada juga yang dijadikan sebagai camilan dan dijual diberbagai toko oleh-oleh dan makanan.

Belalang goreng memiliki cita rasa yang gurih dan renyah. Jika Anda tertarik untuk mencobanya, maka makanlah secukupnya, jangan terlalu berlebihan. Kandungan protein yang tinggi dalam belalang dapat mengakibatkan alergi, maka bijaklah dalam mengonsumsi makanan.

9. Botok Tawon

Kuliner ekstrim lain yang tak kalah populernya dengan belalang goreng adalah botok tawon. Hampir sama dengan botok ikan pada umumnya. Jika pada umumnya botok menggunakan ikan sebagai bahan dasar utamanya, maka botok tawon ini menggunakan tawon yang sudah mati secara alami beserta dengan sarangnya.

Adapun cara membuatnya, sarang tawon atau tawon ini dicampur dengan bumbu rempah dan kelapa parut kemudian dibungkus menggunakan daun pisang. Kuliner ekstrim khas Jawa Timur ini memiliki cita rasa yang gurih dan lezat.

10. Paniki

Paniki termasuk salah satu kuliner ekstrim dari Minahasa Sulawesi Utara. Dikenal juga dengan sebutan kelelawar buah. Terbuat dari bahan utama kelelawar buah ditambah dengan bumbu khas  Minahasa dimasak dengan sedikit santan menjadikan hidangan ini cocok untuk disantap bersama nasi atau mie.

Sebelum diolah kelelawar buah harus dihilangkan bulunya terlebih dahulu dengan cara dibakar. Paniki juga bisa dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang untuk dijadikan sate. Tekstur daging yang unik dan lembut menjadi kelebihan tersendiri untuk hidangan satu ini sehingga diburu para pecinta kuliner ekstrim.

Tidak hanya itu paniki juga memiliki kandungan gizi dan protein. Adanya kandungan zat kitotefin pada paniki dipercaya dapat menyembuhkan asma dan sakit paru-paru.

Selain yang disebutkan diatas, Indonesia masih memiliki banyak ragam kuliner ekstrim lainnya. Tentunya ini menunjukkan betapa kayanya ragam kuliner nusantara. Jika Anda pecinta kuliner ekstrim, bisa mencoba salah satu kuliner diatas. Namun, jika lidah kurang cocok dengan kuliner ekstrim semoga artikel ini dapat menambah wawasan kita tentang keragaman kuliner nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun