Mohon tunggu...
rohmen teras
rohmen teras Mohon Tunggu... Jurnalis - bebas

bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Turbulensi Cinta

23 Desember 2017   13:17 Diperbarui: 23 Desember 2017   13:19 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanda dimulainya sandiwara

Manunggal dalam derita dan luka

Kebahagiaanmu melupakan perbedaan 

Antar burung bernyanyi, meski teriakan itu  kelaparan

Disini engkau kalah melihat kenyataan

Coba hinakan sejenak dalam sujud

Sambut hidup dengan kesadaran tertaut

Entah kesucian hati berada dipersimpangan jalan

Hati yang terbasuh oleh air mata  sejak dilahirkan

Engkau akan datang menyambut defacto iman 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun