Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tari Mbuku, Gadis Desa, Pujaan Hati Rangga Mone

9 Mei 2019   08:14 Diperbarui: 12 Mei 2019   16:28 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru-guru di sekolah kami memang tampak sangat menyayangi Rangga Mone. Hal ini wajar saja. Mana ada guru yang tidak menyayangi siswa seperti Rangga Mone. Selain pandai, ia juga rajin, tidak sombong, dan sopan serta tutur katanya santun.

Ia juga suka bergaul. Tidak pilih-pilih. Tampak Tulus. Wajarlah, jika teman-temannya suka berempati kepadanya.

Rangga Mone juga rupawan. Tidak suka usil lagi. Wajar. Jika gadis-gadis remaja di sekolahnya pun senang merapat kepadanya. Bahkan ada beberapa gadis remaja yang menyukainya.

*****

Ketika lonceng istirahat sudah bunyi, kami mulai mendekati Rangga Mone dan coba mengorek informasi tentang situasi yang dialaminya. Mula-mula ia berusaha mengelak, tidak mau membuka apa yang sedang dirasakannya. Tapi karena kami terus mendesaknya, maka ia pun mau membaginya, dengan persyaratan kami harus merahasiakan. Deal!

"Sudah seminggu ini saya menyatakan cinta saya kepada seseorang. Tapi belum ada jawaban darinya," tutur Rangga Mone.

"Masih anak-anak juga, kamu sudah mulai cinta-cintaan sih. Jadinya pusing begini. Kiranya ada apa begitu. Akhirnya, macam orang yang mau mampus saja," goda salah satu teman kami.

"Bersabar teman. Pasti gadis itu akan segera balas surat kamu. Kalau saya lihat-lihat sih, kalian sangat cocok. Seperti raja dan ratulah," kata teman kami yang lain memberi semangat.

"Siapa jembatannya? Supaya saya temui," sambung saya. "Jembatan" adalah orang yang menjadi perantara surat cinta. Waktu itu, kalau menyatakan cinta belum berani mengatakan secara langsung. Masih pakai jembatan.

"Jangan ... jangan ... jangan. Nanti ketahuan banyak orang," kata Rangga Mone. Rupanya ia khawatir kalau gadis yang dicintainya itu diketahui oleh teman-temannya dan akan menggoda atau menjahilinya.

Kami bergegas segera masuk kelas kembali, setelah lonceng tanda waktu istirahat telah berbunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun