Namun, ini fakta.
Sebagai bloger, saya berusaha menuangkan ide dan gagasan serta pengalaman sehari-hari dalam tulisan.
Baik dan buruk, ga masalah. Yang penting, fakta. Bukan dongeng.
Apalagi, terkait parkir liar. Maaf, ga ada bagusnya tentang mereka. (Mungkin ada, tapi dikit bingit. Cuma secuil alias ga ada seujung kuku)
Jadi, saya ga perlu juga nulis seperti biasa dengan memakai bumbu penyedap. Kang parkir liar itu parasit.
Saya berharap, Presiden Indonesia dan para gubernur, termasuk di Jakarta mampu memberantas mereka semua. Sekali lagi, semua kang parkir liar!
Lha, bukannya sebagai manusia, pasti berubah. Siapa tahu, kelak mereka jadi orang benar yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Ga mungkin.
Kang parkir liar itu tipikal manusia pemalas. Dan, malas itu ga ada obatnya. Apotek tutup, cyin...
Serius. Orang malas itu ga bisa diubah seperti yang saya tulis sebelumnya dalam artikel Polri Ultah ke-78, Maaf Mahkota Kalian Masih Transit di DC Cirebon (https://www.kompasiana.com/roelly87/667e035bed64154013424de2/polri-ultah-ke-78-maaf-mahkota-kalian-masih-transit-di-dc-cirebon)
Anda bisa meruntuhkan bukit atau gunung. Bisa mengeringkan air laut. Bisa membangun gedung tinggi yang megah.