Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PSK dan Gigolo Lebih Mulia daripada Kang Parkir Liar

12 Agustus 2024   03:21 Diperbarui: 12 Agustus 2024   04:13 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pedagang kopi keliling yang sudah renta tapi tetap semangat untuk cari nafkah(Foto: Dokumentasi pribadi/@roelly87)

Saya datang, tidak ada siapa-siapa.

Namun, ketika sudah memundurkan motor dan siap narik gas, dihampiri kang parkir liar dengan meminta Rp 2.000. Najis banget.

Saya ga mau bayar. Dan, sumpah demi Tuhan, selama ini ga pernah mau bayar.

Daripada kasih uang kepada kang parkir liar, lebih baik dimasukkan ke kotak amal atau kepada anak yatim piatu. Lebih bermanfaat.

Bahkan, selama ini saya rela salam olahraga ketimbang kasih kang parkir liar. Tua, muda, hantam duluan, baru bicara.

Percuma Tuhan mencipitakan dua tangan dan kaki kalau tidak dipergunakan sebagai mestinya.

Mungkin, di antara pembaca blog ini ada yang komentar sinis. Menganggap saya pelit.

Bodo amat.

Bagi saya, profesi kang parkir liar adalah manusia paling hina setelah pejabat koruptor.

Bahkan, saya bandingkan dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) dan Gigolo yang kerap dapat stigma negatif di mata masyarakat. Mereka jauh lebih mulia ketimbang kang parkir liar.

Kenapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun