Sebab, PSK dan Gigolo harus punya modal untuk bersolek. Membeli make up, pakaian yang bagus, pulsa, booking kamar, dan sebagainya.
Ada modal.
Di sisi lain, kang parkir liar cuma modal dengkul doang.
Tanah, jalanan, dan ruko yang mereka parkirkan, punya pemerintah atau swasta. Namun, seenaknya minta uang kepada setiap pengendara. Kurang ajar banget kan.
Bahkan, di media sosial, beredar kabar ada toko atau warung makanan tutup akibat sepi pembeli yang enggan datang karena selalu ditunggui kang parkir liar.
Beli gorengan 5 ribu, parkir 2 ribu. Zalim banget.
Biadab.
Semoga Tuhan melaknat mereka, para gerombolan kang parkir liar.
Btw, di antara kalian pembaca artikel ini pasti menilai saya kasar dan vulgar. Bahkan, ada yang simpati kepada kang parkir liar.
Yeileeeeee...
Situ oke?