Tensi saya langsung naik ketika ada yang menyinggung privasi. Saya memang mendukung adanya boikot terhadap produk atau brand yang terafiliasi dengan Israel.
Namun, itu untuk konsumsi pribadi. Yang berhak tahu hanya saya dan Tuhan.
Lah, ini ada orang ga kenal udah sok asyik menyelidiki ranah pribadi. Bahkan, lancang nanya-nanya yang menyerempet privasi.
Ga heran jika saya sedikit terpancing. Tadinya sopan memanggil 'bro' jadi lo dan gw.
Pertanda saya udah ga nyaman dengan seseorang. Ditambah, situasi lagi terik dan saya sedang ingin istirahat setelah keliling mengurai macetnya jalanan.
"Mas, kamu kan ojol ya. Sering anter makanan dari resto ***, ****, dan *****?"
"Woi, lo apaan sih. Nanya-nanya ga jelas."
"Ga mas, kita kan simpati sama Palestina."
"Iya, sebagai manusia, gw juga simpati. Tapi, hubungannya pertanyaan lo itu apa?"
"Gini... Mas, sesama manusia, saya hanya mengingatkan. Jika dapat orderan ojol antarmakanan dari resto itu mending dicancel aja. Ga ada faedahnya. Kebanyakan mudarat."
"..."