Lumayan, buat nyender sekaligus melempengkan kaki sebelum kembali melanjutkan tugas sebagai ojek online (ojol). Termos mini berisi kopi hitam yang tak lagi panas pun jadi teman setia.
Ga ketinggalan asap kehidupan yang menambah suasana kian syahdu. Meski sejak pandemi mereknya jadi aneh.
Termasuk, yang saya hisap sekarang. Bukan merek terkenal dan bahkan brand-nya ga jelas saking murahnya.
Maklum, sebagai ahli hisap, yang penting bisa ngelepus. Beda saat masih kerja atau sebelum pandemi, ga pernah jauh dari produk premium keluaran Surabaya dan Kudus.
Ga lama, ada pria dengan perkiraan usia sedikit lebih muda menghampiri. Pakaiannya formal dan rapi.
Sepatunya tandas nan mengkilap. Saya pun mengangguk sebagai tanda menyambut.
"Sendirian, mas? Kayaknya cape banget nih."
"Iya, bro."
"Istirahat?"
"Yongkru, sambil nunggu orderan."
Saya kembali menyeruput kopi. Scroll hp pun lanjut untuk melihat berbagai info di portal berita.