Hari terakhir, Rio, atasannya, tidak ada di ruangannya. Ia sedang keluar kota. Ke Bengkulu. Mengisi seminar di salah satu kampus di sana, soal branding. Soni ingin pamit.
Kepada yang lain, rekan-rekan maupun teman-temannya di gedung perusahaan yang bertempat di daerah Sudirman itu, beberapa ditemuinya. Pamit. Tidak sedikit mereka yang kaget, karena baru tahu hari ini adalah hari terakhir Soni bekerja.
Ada teman baiknya, beda departemen---tes hingga masuk kerja bareng, kaget sekali. Tidak tahu kalau hari ini adalah hari Soni terakhir bekerja. Soni memang sengaja tidak banyak menceritakannya ke teman-temannya, termasuk ke teman baiknya, Arif.
Adapun yang lain tahu, hanya sebatas dengar kabar bahwa ia akan resign. Tidak tahu pastinya kapan Soni akan resign.
Tidak ada perpisahan yang special di sini. Selain karena merasa kita akan tetap berteman dan akan bertemu kembali, juga karena tidak adanya waktu untuk itu. Soni dapat tawaran pekerjaan dari perusahaan lain. Harus siang itu juga menemui seseorang.
Seseorang yang pernah bekerja di perusahaan sama dengan Soni. Ia menawarkan pekerjaan dengan posisi yang dianggapnya tepat untuk Soni.
Dia adalah Husin.
Husin satu perusahaan dahulu dengan Soni. Hanya saja, beda department. Tapi, ia mengetahui track record Soni, sehingga ketika ia bekerja di tempat lain---mengajak Soni.
Siang itu, Soni bertemu dengannya. Di suatu tempat. Di tempat makan. Sederhana. Hanya berdua. Husin menceritakan tawaran pekerjaan kepada Soni. Tidak lama ia menceritakan soal tawaran dan soal perusahaan itu, Soni menerimanya.
Ia akan coba. Lusa, Soni langsung diminta datang oleh temannya itu ke perusahaan itu.
Perusahaan itu tidak masuk skala raksasa. Berbeda dari perusahaan sebelumnya. Tapi, menurut informasi dari Husin, apa yang menjadi tujuan Soni dalam dunia kerja, akan diakomodir, seiring capain positif untuk perusahaan.