Mohon tunggu...
Robigustas
Robigustas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis riang

Suka pizza. *Setiap nama yang ada di cerpen, bukanlah nama sebenarnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Pahlawan Kesiangan"

27 Juni 2023   07:11 Diperbarui: 27 Juni 2023   07:35 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seli mulai merasa terganggu dengan "pamornya".

Ia kemudian menceritakan itu kepada Purwa. Purwa menjawab atau merespons apa-apa yang menjadi gangguannya.

Seli dan Purwa makin intens komunikasi, karena ia tak sanggup dengan "pamornya". Ada pula cerita lain yang diceritakan Seli, yaitu soal "orang lain".

Purwa menganggap Seli berlebihan (soal pamor). Itu biasa saja bagi Purwa. Tak ada yang istimewa. Dalam dunia sales marketing, semua bisa terjadi, termasuk di kemudian hari angka Seli jatuh.

Adapun orang-orang yang menjadi seperti pengagum Seli, dianggap Purwa norak. Apalagi mereka yang sampai mengajak Seli keluar untuk makan dan lain sebagainya, dinilai Purwa tidak beradab. Sebab sebagian mereka telah memiliki anak dan isteri.

Purwa jengkel. Tak habis pikir dengan para pengagum Seli itu. Baginya, Seli itu hanya wanita biasa. Tapi, Seli memang cantik.

Seli terus komunikasi dengan Purwa. Keduanya merasakan ada kedekatan, walaupun terbatas: hanya teman. Tapi, dengan intensitas itu, Seli malah merasakan kenyamanan dengan Purwa.

Purwa tidak tahu akan hal itu.

Ia hanya tahu, bahwa Seli adalah temannya. Sekantor. Anak baru yang di bawahnya (karena lebih duhulu masuk). Anak baru yang diterima karena ia yang membantu memberikan nilai ke Irwan, atasannya itu (yang meminta).

Seiring waktu, Seli makin "menggila". Menunjukkan tingkah layaknya suka kepada seseeorang.

Purwa mulai risih. Purwa jaga jarak. Tapi tidak bisa. Sebab keduanya berada di satu ruang sama, bersama Ihsan dan Dahlah juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun