Ibo bisa dikatakan orang baru dalam pertemanan dengan Eli. Hanya beberapa kali bertemu di tempat di mana karya seni akan diproduksi. Tapi Eli cukup percaya kepada Ibo.
"Hanya kamu yang tahu kejadian ini, Ibo. Jangan menceritakannya ke Janson, ya?" pesan Eli ke Ibo, di akhir telepon.
Keesokan harinya Eli dan Ibo bertemu, pada malam hari, di tempat tinggal sementaranya. Eli bukan warga asli tempat Tony tinggal.
Di sana Eli benar-benar menumpahkan segala apa yang terjadi selama ini dengan Tony, tanpa sensor. Tidak pernah terpikirkan oleh Ibo juga sejauh ini.
Eli mengakui hal yang belum pernah dibuatnya selama hidupnya.
"Saya menyesal, Ibo," mata Eli berkaca-kaca, ketika menyampaikannya kepada Ibo.
Eli mengaku melakukan hal itu kepada Tony karena, dengan alasan sudah sangat percaya dengan Tony. Sebab, Tony dinilainya sebagai orang yang pantas mendapatkannya.
Sebelum melakukan hal yang tidak pernah terpikirkan oleh Ibo itu, Eli mengaku pergi ke suatu tempat di mana ada seseorang yang menyampaikan kepadanya bahwa hal itu lumrah. Seseorang itu adalah "pemangku ilmu". Tidak mengapa, katanya.
Namun kini ia menyesal, usai tahu bahwa apa yang disampaikan "pemangku ilmu" itu salah. Ia mengaku tergelincir.Â
Eli meminta Ibo mencari jalan keluarnya. Ibo terdiam sejenak. Memikirkan permintaan Eli itu.
"Kalau begitu, saya rasa tidak masalah kmau mempertimbangkan untuk tidak menikah dengannya," dukung Ibo.