Mohon tunggu...
Robertus Widiatmoko
Robertus Widiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Menerima, menikmati, mensyukuri, dan merayakan anugerah terindah yang Kauberikan.

Indahnya Persahabatan dalam Kebersahajaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Hey Cinta

13 Februari 2019   10:51 Diperbarui: 13 Februari 2019   12:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nggak papa Bunda, memang hidup harus tolong menolong. Harus mencintai satu dengan yang lain," jawabnya. 

"Sudah malam, Bunda. Saya izin mohon diri takut kemalaman di jalan" lanjutnya. 

"Ya, terimakasih hati-hati Nak Mas," tuturnya.

 Kemudian Bob berlalu meninggalkan rumah itu. Irma menangis sesenggukan dipeluk ayah.

"Ampun, ampun ayah!" serunya. "Kenapa kamu menangis?" tanyanya. 

"Huk ...huk, ayah kakiku, kakiku, kakiku diinjak ayah," balasnya. 

"Wow alla, kamunya nggak ngomong," tuturnya. 

Kemudian telinganya dijewer dan ia diomelin macam-macam. Rupanya ayah tak ingin kejadian seperti itu terulang lagi.  

Manusia Bodoh. (ADA Band)

Dahulu terasa indah
Tak ingin lupakan
Bermesraan selalu jadi
Satu kenangan manis

 Tiada yang salah
Hanya aku manusia bodoh
Yang biarkan semua
Ini permainkanku
Berulang-ulang kali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun