Adakah planet di sana
Jadi tempatku sembunyikan perasaanku
Yang  tak bisa diriku tutupi
Betapa indahnya kamu
Bagaikan bintang di hati
Yang temani sepanjang malamku
Menebak cintamu
Meskipun engkau belum meyakini
Apa yang aku rasakan
Aku masih memperjuangkan cintaku
Untuk yakinkanmu
Hanyalah dirimu
Cintaku
Di setiap detak hatiku
Berulang aku dekati
Berulang hanya senyuman
Yang kuharap artinya sahabat
Kita saling sayang
Meskipun engkau belum meyakini
Apa yang aku rasakan
Aku masih memperjuangkan cintaku
Untuk yakinkanmu
Hanyalah dirimu
Cintaku
Di setiap detak hatiku
Â
Meskipun engkau belum meyakini
Apa yang aku rasakan
Aku masih memperjuangkan cintaku
Untuk yakinkanmu
Hanyalah dirimu
Cintaku
Di setiap detak hatiku
(Meskipun engkau belum meyakini apa yang aku rasakan)
Aku masih memperjuangkan cintaku
Untuk yakinkanmu
Hanyalah dirimu
Cintaku
Di setiap detak hatiku
Cintaku
Di setiap detak jantungku
Malam itu setelah ia berada jauh dari keramaian warga, ia lalu memainkan jemarinya memanggil ojek online menuju ke suatu tempat. Kebetulan malam Minggu, ia tahu betul  tempat itu pasti tak asing dari hingar bingar anak muda. Ia pernah berkunjung ke sana dan sempat nongkrong berdua dengan Bob.Â
Saat itu ia baru sekali menginjakkan kota dan baru pertama kali main sepulang kuliah. Di sana ngomongin apa saja yang bisa diobrolin. Entah model rambut entah baju yang lagi tren, semuanya diomongin. Hebatnya yang diomongin itu nggak kebayang berapa harganya. Sendirian berjalan hanya untuk memastikan apakah Bob juga ada di sana.Â
Sesampainya di lokasi tepatnya di Plaza Ambarukmo, Irma kemudian turun dan melangkahkan kaki memasuki gedung itu. Betul ternyata meskipun sudah malam tempat itu tetap ramai pengunjung terutama anak mudanya. Ia terus menyisir dari satu gerai ke gerai berikutnya. Hingga pada suatu waktu ia memergoki seorang wanita sedang bergandengan mesra dengan seorang pemuda.Â
Namun, ia belum begitu yakin dengan perasaannya. Kemudian ia mengenakan kacamata hitam, menggulung rambutnya yang panjang, dan berganti model kebetulan sekali ia berada di gerai pakaian wanita. Cepat-cepat ia memburu dua sejoli itu dan tak beberapa lama kemudian ia mendapatinya.Â
Pemuda dan wanita itu sedang memilih-milih baju. Mereka berjalan agak pelan dan mengatur langkah. Ia lebih mendekat lagi namun belum dapat bertatap muka hanya kedengaran obrolan mereka berdua nampak begitu asyik. Tak menyadari ada seorang detektif sedang menyamar.Â
"Yang ini kamu agak matching, Ren. Coba saja dulu!"katanya. "Mas Bob suka aku pakai baju ini? Wow ...mantap juga sich kayaknya" jawabnya. "Suka itu relatif Ren, tapi kalau cinta itu pilihan" kelakar Bob. "Ahh Mas Bob ini bisa aza becanda, bikin Renny tambah sayang sama Mas ganteng satu ini!" celetuknya sambil mencubit.Â