Mohon tunggu...
Robby Anugerah
Robby Anugerah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sejarawan. Penikmat Sastra. Tertarik Pada Analisis Wacana dan Historiografi Indonesia. Blog saya: http://rabianbulan.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jogja Library Center; Diabaikan di Tengah Keramaian

28 September 2015   10:48 Diperbarui: 28 September 2015   13:49 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apakah di sini ada mushollah?”

Teman saya mengangguk.

“Kalau begitu di sini saja! Kita cek Mushollah mereka.”

Kami turun kembali ke lantai satu. Mushollah dan toilet berada di lantai satu; tepat di belakang perpustakaan. Awalnya, saya sempat berkeyakinan bahwa Mushollah dan toiletnya pasti jelek dan berdesign retro. Ternyata tidak! Dugaan saya meleset. Mushollahnya bersih; sangat terurus. Toiletnya pun modern; pakai kakus duduk.

[caption caption="Toiletnya pakai kakus modern."]

[/caption]

“Tadi ruang apa?” tanya saya, seusai sholat.

“Yang mana? Sebelum ke mushollah ini? Oh itu, Kyoto Book Corner.”

“Apa isinya?”

All about Kyoto.”

Saya kemudian melihat-lihat. Betul, ternyata isinya all about Kyoto. Di salah satu rak, saya tertarik pada satu tabloid, Koreana (Nah, kok nyempil tentang Korea). Tak dinyana, di dalamnya terdapat cerpen pengarang Korea, Lee Hyun-suu. Ceritanya bagus. Beruntung sekali saya membacanya.

[caption caption="Lemari tua."]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun