Mohon tunggu...
Robby Anugerah
Robby Anugerah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sejarawan. Penikmat Sastra. Tertarik Pada Analisis Wacana dan Historiografi Indonesia. Blog saya: http://rabianbulan.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jogja Library Center; Diabaikan di Tengah Keramaian

28 September 2015   10:48 Diperbarui: 28 September 2015   13:49 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Lantai satu."]

[/caption]

[caption caption="Di samping bilik penyimpanan, tersedia lemari multicharger. Jadi tak usah cemas bila lupa membawa charger."]

[/caption]

Di samping kiri-kanan lesehan, terdapat rak yang berisi koleksi majalah-majalah lama. Mulai dari Gatra, Kartini, Intisari, Femina, Mobilmotor, Tempo, dan jurnal-jurnal ekonomi-sains. Rerata majalah ini telah dikeliping (disatukan) berdasarkan tahunnya. Saya mengambil keliping majalah Femina tahun 1978 sebagai salah satu contoh. Benar saja, saya langsung menemukan edisi keduabelas bulan majalah tersebut.

Ternyata bukan sekedar majalah lama, majalah baru pun ada. Tapi letaknya bukan di rak, melainkan di sebuah meja panjang. Mulai dari National Geograpic Indonesia (NGI), Traveler, Formula, Home, Profit, dll. Mata saya seketika berbinar-binar melihat NGI. Ini majalah kesukaan saya. Dulu, tahun 2012, saya dan teman-teman kos pernah berlangganan selama satu tahun. Sedikit banyak, tulisan saya terpengaruh NGI.

Nah, bagaimana Koran? Perpustakaan ini paling komplet menyediakan koran-koran lama dan baru. Saya pikir, kita tidak perlu lagi ke Perpustakaan Nasional. Cukup pergi ke perpustakaan ini saja (bagi yang berdomisili di Jogja). Mau koran lama Nasional seperti Kompas, Tempo, Harian Umum: ada. Atau Lokal seperti Kedaulatan Rakyat (KR), Bernas, Yogya Post (sudah gulung tikar), Suara Merdeka: semuanya ada. Tahun-tahunnya pun variatif mulai dari 1945 hingga sekarang. Sedang koran baru: seperti Kompas, Kedaulatan Rakyat, Harian Jogja, Tribun Jogja, Suara Merdeka, Sindo, Jawa Pos, hingga Jakarta Post; mereka update tiap hari. Koleksi ini tersedia di lantai satu.

[caption caption="Deretan majalah dan koran-koran baru."]

[/caption]

Koran digital? Eh, ternyata juga ada. Saya mencoba mengakses di salah satu komputer yang tersedia (masih di lantai satu; tapi di ruang berbeda). Cukup mengklik direktori D atau E, akan terlihat semua. Cuma sayang, untuk saat ini koran KR saja yang tersedia. Tahunnya pun loncat-loncat. Dan kadang dalam satu edisi tahun, ada beberapa bulan yang nihil. Bagi peneliti, saran saya, lebih baik bongkar koran cetaknya saja, lebih komplit, karena telah tersusun dalam satu bundel.

[caption caption="Deretan komputer disediakan untuk mengakses koran lama digital."]

[/caption]

Setelah sedikit bosan, teman saya berbisik, “Lantai dua yok!”

“Hayuk!”

Kami menuju tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun