“Apakah di sini ada mushollah?”
Teman saya mengangguk.
“Kalau begitu di sini saja! Kita cek Mushollah mereka.”
Kami turun kembali ke lantai satu. Mushollah dan toilet berada di lantai satu; tepat di belakang perpustakaan. Awalnya, saya sempat berkeyakinan bahwa Mushollah dan toiletnya pasti jelek dan berdesign retro. Ternyata tidak! Dugaan saya meleset. Mushollahnya bersih; sangat terurus. Toiletnya pun modern; pakai kakus duduk.
[caption caption="Toiletnya pakai kakus modern."]
“Tadi ruang apa?” tanya saya, seusai sholat.
“Yang mana? Sebelum ke mushollah ini? Oh itu, Kyoto Book Corner.”
“Apa isinya?”
“All about Kyoto.”
Saya kemudian melihat-lihat. Betul, ternyata isinya all about Kyoto. Di salah satu rak, saya tertarik pada satu tabloid, Koreana (Nah, kok nyempil tentang Korea). Tak dinyana, di dalamnya terdapat cerpen pengarang Korea, Lee Hyun-suu. Ceritanya bagus. Beruntung sekali saya membacanya.
[caption caption="Lemari tua."]