Mohon tunggu...
Roasih
Roasih Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik Dindikpora Kab. Brebes

Roasih_Guru SD_Dindikpora Kab. Brebes

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Materi Modul 3.3

5 Juni 2023   19:57 Diperbarui: 5 Juni 2023   20:16 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Lingkungan yang menyediakan kesempatan murid menggunakan pola pikir dan merasakan emosi yang positif .

  • Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana.
  • Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non akademiknya.
  • Lingkungan yang melatih murid menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
  • Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan, atau mimpi yang manfaat atau kebaikannnya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok maupun golongan.
  • Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif  dalam proses belajarnya sendiri.
  • Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap Tangguh murid untuk terus bangkit ditengah kesempitan dan kesulitan.

Peran keterlibatan komunitas dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dengan menerapkan kemitraan trisentra pendidikan. Kemitraan trisentra pendidikan adalah kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati dan kesediaan untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan ekosistem dan budaya prestasi peserta didik.


Prinsip yang dapat dijadikan panduan dalam membangun interaksi murid dengan komunitas yaitu: membangun suasana yang menghargai murid, mendengarkan murid, dialog atau komunikasi dengan murid dan menempatkan murid dalam kursi kemudi. Dalam merancang dan mengelola program yang berdampak kepada murid diperlukan : (1) pemikiran berbasis asset(assets based thinking), (2) manajemen resiko, (3) pendekatan inquiri apresiatif melalui tahapan BAGJA, (4) keterlibatan voice, choice dan ownership murid, dan (5) strategi MELR (monitoring, evaluation, learning and reporting).

2.   Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar

  • Perasaan saya setelah mempelajari modul 3.3 ini adalah senang dan bangga karena mendapatkan pengalaman baru bagaimana membuat program yang dapat mendorong suara, pilihan dan kepemilikan murid dengan menumbuhkan kepemimpinan murid yang berdampak positif bagi murid, membentuk karakter murid yang berkesesuaian denga profil pelajar pancasial sehingga dapat memberikan pemahaman kepada saya tentang pentingnya keterlibatan murid secara aktif dalam penyusunan program sekolah. Saya juga merasa percaya diri dan antusias untuk melibatkan murid dengan mendorong murid untuk menumbuhkan voice, choice dan ownership.

3.   Hal yang sudah baik berkaitan dari keterlibatan diri dalam proses belajar

  • Saya sudah mulai melibatkan murid dalam pengelolaan program yang berdampak kepada murid dengan memberi ruang kepada murid untuk mengemukakan ide/gagasan (voice), membuat pilihan terkait program (choice) dan mengelola pelaksanaan program tersebut (ownership).

4.   Hal yang perlu diperbaiki terkait keterlibatan diri dalam proses belajar

  • Hal yang perlu diperbaiki terkait keterlibatan saya dalam proses belajar antara lain:
  • Saya harus selalu konsisten dalam menumbuhkan voice, choice dan ownership murid dengan melibatkan mereka dalam pengelolaan program yang berdampak kepada murid.
  • Saya juga harus selalu memberikan motivasi dan pemahaman kepada seluruh ekosistem sekolah agar terlibat dalam program sekolah yang berdampak kepada murid.

5. Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi

Implikasi terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi saya adalah saya semakin terlatih untuk terus berkolaborasi bersama rekan sejawat dan murid sebagai mitra dalam mengelola program yang berdampak kepada murid melalui voice, choice maupun ownership.

B. Analisis untuk implementasi

 

1.   Pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi

  • Bagaimana mendorong murid untuk menumbuhkembangkan voice, choice dan ownership?
  • Program sekolah apakah yang dapat menumbuhkan student agency?
  • Bagaimanakah keterlibatan seluruh ekosistem dalam pengelolaan program yang berdampak kepada murid?
  • Siapa saja yang dapat diajak berkolaborasi dalam penerapan strategi MELR?


2.   Mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan baru

  • Untuk menumbuhkembangkan voice, choice dan ownership maka murid perlu dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program sekolah secara aktif, positif dan bijaksana.
  • Melakukan pendekatan berbasis asset dengan menetapkan inquiry apresiatif menggunakan tahapan BAGJA untuk mengetahui program apa sajakah yang mampu menumbuhkan student agency.
  • Memberikan pemahaman dan motivasi secara berkesinambungan agar seluruh ekosistem sekolah terlibat aktif dalam pengelolaan program yang berdampak kepada murid.
  • Yang dapat diajak berkolaborasi dalam strategi MELR yakni dengan pelibatan komunitas sebagai mitra


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun