Mohon tunggu...
Roasih
Roasih Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik Dindikpora Kab. Brebes

Roasih_Guru SD_Dindikpora Kab. Brebes

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Materi Modul 3.3

5 Juni 2023   19:57 Diperbarui: 5 Juni 2023   20:16 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KONEKSI MATERI 3.3

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID

Oleh: Roasih, S.PD. SD

CGP Angkatan 7 Kab. Brebes

 

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.

 

Kreativitas hanyalah menghubungkan berbagai hal. Ketika Anda bertanya kepada orang-orang kreatif bagaimana mereka melakukan sesuatu, mereka merasa sedikit bersalah karena mereka tidak benar-benar melakukannya, mereka hanya melihat sesuatu. Sesuatu itu tampaknya jelas bagi mereka setelah beberapa saat. Itu karena mereka dapat mengkoneksikan pengalaman yang mereka miliki dan mensintesis hal-hal baru." -Steve Jobs-

A. Pemikiran Reflektif terkait pengalaman belajar 

 

1.  Pengalaman/materi pembelajaran yang saya peroleh

Dasar filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan(rakyat), yang mampu bergotong royong.


Modul ini memberikan gambaran mengenai proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab mengenai program-program  sekolah yang memenuhi kebutuhan murid dan mendukung terwujudnya kepemimpinan murid(student agency). Kepemimpinan murid adalah kemampuan murid untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan, mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka pada orang lain dan melakukan tinadakan nyata sebagai hasil dari proses belajarnya.


Dalam pengeloalaan program yang berdampak kepada murid diperlukan adanya keterlibatan murid yakni suara(voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownersip) murid agar program dapat berjalan maksimal dan mampu menumbuhkan kepemimpinan murid(student agency).


Adapun karakteristik lingkungan yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid, sebagai berikut:

     Lingkungan yang menyediakan kesempatan murid menggunakan pola pikir dan merasakan emosi yang positif .

  • Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana.
  • Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non akademiknya.
  • Lingkungan yang melatih murid menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
  • Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan, atau mimpi yang manfaat atau kebaikannnya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok maupun golongan.
  • Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif  dalam proses belajarnya sendiri.
  • Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap Tangguh murid untuk terus bangkit ditengah kesempitan dan kesulitan.

Peran keterlibatan komunitas dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dengan menerapkan kemitraan trisentra pendidikan. Kemitraan trisentra pendidikan adalah kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati dan kesediaan untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan ekosistem dan budaya prestasi peserta didik.


Prinsip yang dapat dijadikan panduan dalam membangun interaksi murid dengan komunitas yaitu: membangun suasana yang menghargai murid, mendengarkan murid, dialog atau komunikasi dengan murid dan menempatkan murid dalam kursi kemudi. Dalam merancang dan mengelola program yang berdampak kepada murid diperlukan : (1) pemikiran berbasis asset(assets based thinking), (2) manajemen resiko, (3) pendekatan inquiri apresiatif melalui tahapan BAGJA, (4) keterlibatan voice, choice dan ownership murid, dan (5) strategi MELR (monitoring, evaluation, learning and reporting).

2.   Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar

  • Perasaan saya setelah mempelajari modul 3.3 ini adalah senang dan bangga karena mendapatkan pengalaman baru bagaimana membuat program yang dapat mendorong suara, pilihan dan kepemilikan murid dengan menumbuhkan kepemimpinan murid yang berdampak positif bagi murid, membentuk karakter murid yang berkesesuaian denga profil pelajar pancasial sehingga dapat memberikan pemahaman kepada saya tentang pentingnya keterlibatan murid secara aktif dalam penyusunan program sekolah. Saya juga merasa percaya diri dan antusias untuk melibatkan murid dengan mendorong murid untuk menumbuhkan voice, choice dan ownership.

3.   Hal yang sudah baik berkaitan dari keterlibatan diri dalam proses belajar

  • Saya sudah mulai melibatkan murid dalam pengelolaan program yang berdampak kepada murid dengan memberi ruang kepada murid untuk mengemukakan ide/gagasan (voice), membuat pilihan terkait program (choice) dan mengelola pelaksanaan program tersebut (ownership).

4.   Hal yang perlu diperbaiki terkait keterlibatan diri dalam proses belajar

  • Hal yang perlu diperbaiki terkait keterlibatan saya dalam proses belajar antara lain:
  • Saya harus selalu konsisten dalam menumbuhkan voice, choice dan ownership murid dengan melibatkan mereka dalam pengelolaan program yang berdampak kepada murid.
  • Saya juga harus selalu memberikan motivasi dan pemahaman kepada seluruh ekosistem sekolah agar terlibat dalam program sekolah yang berdampak kepada murid.

5. Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi

Implikasi terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi saya adalah saya semakin terlatih untuk terus berkolaborasi bersama rekan sejawat dan murid sebagai mitra dalam mengelola program yang berdampak kepada murid melalui voice, choice maupun ownership.

B. Analisis untuk implementasi

 

1.   Pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi

  • Bagaimana mendorong murid untuk menumbuhkembangkan voice, choice dan ownership?
  • Program sekolah apakah yang dapat menumbuhkan student agency?
  • Bagaimanakah keterlibatan seluruh ekosistem dalam pengelolaan program yang berdampak kepada murid?
  • Siapa saja yang dapat diajak berkolaborasi dalam penerapan strategi MELR?


2.   Mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan baru

  • Untuk menumbuhkembangkan voice, choice dan ownership maka murid perlu dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program sekolah secara aktif, positif dan bijaksana.
  • Melakukan pendekatan berbasis asset dengan menetapkan inquiry apresiatif menggunakan tahapan BAGJA untuk mengetahui program apa sajakah yang mampu menumbuhkan student agency.
  • Memberikan pemahaman dan motivasi secara berkesinambungan agar seluruh ekosistem sekolah terlibat aktif dalam pengelolaan program yang berdampak kepada murid.
  • Yang dapat diajak berkolaborasi dalam strategi MELR yakni dengan pelibatan komunitas sebagai mitra


3.   Analisis tantangan

  • Tantangan yang mungkin dihadapi antara lain:
  • Memahamkan dan mengerahkan seluruh ekosistem agar terlibat aktif dalam program sekolah yang berdampak kepada murid.
  • Menjaga kesinambungan program dalam menumbuhkembangkan student agency.
  • Dukungan yang memadai dari seluruh komunitas tri senta pendidikan.

4.   Alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi

  • Alternatif solusi yang dapat dilakukan dalam mengahdapi tantangan :
  • Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan pemangku kepentinagan dalam perencanaan program yang berdampak positif pada murid sehingga mendapat masukan dan dukungan agar seluruh ekosistem terlibat aktif.
  • Menumbuhkan budaya posistif melalui kesepakatan kelas guna mendukung keberlangsungan program.
  • Melakukan pendekatan dengan trisentra pendidikan melalui diskusi program maupun sosialisasi.

 


C.   Membuat keterhubungan

1.  Pengalaman masa lalu

Modul 3.3 dengan modul sebelumnya sangat berkaitan karena dalam membuat program sekolah tersebut akan melibatkan seluruh elemen sekolah dan pihak-pihak terkait.


1.   Keterkaitan dengan modul 1.1 Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Program sekolah yang berdampak kepada murid sangat mendukung murid agar mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dalam kehidupannnya sebagai masyarakat sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman karena modul 3.3 ini mengajarkan bagaimana mengajak murid untuk terlibat aktif dan berorientasi pada pengmbangan potensi dan kepemimpin murid melalui pembelajaran yang memerdekakan murid. Sehingga murid tidak merasa tertekan, tidak merasa diperintah namun murid memerintahkan dirinya sendiri utnuk menjalankan program dengan penuh rasa tanggung jawab.

2.  Keterkaitan dengan modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

Sebagai Guru Penggerak yang memiliki nilai mandiri, kolaboratif, kreatif, berpihak kepada murid dan reflektif hendaknya juga mampu merencanakan dan melaksanakan program yang berdampak kepada murid guna menumbuhkembangkan student agency. Peran guru sebagai pemimpin pembeljaran juga harus mampu mengelola program yang mewujudkan kepemimpinan murid melalui proses inquiri apresiatif BAGJA, coaching dan fasilitator.

   3.     Keterkaitan dengan Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

Guru Penggerak berpeagang teguh pada visi yang berpihak kepada murid, ia akan mampu untuk merencanakan dan mengelola program yang berdampak kepada murid, sehingga akan terwujud lingkungan belajar yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid dengan pendekatan berbasis asset dan inquiri apresiatif melalui tahapan BAGJA.

   4.    Keterkaitan dengan Modul 1.4 Budaya Positif

Program kepemimpinan murid merupakan program-program yang menumbuhkembangkan budaya positif pada murid yang akan menjadi habitual di sekolah dan lingkungan tempat tinggal murid.


5.  Keterkaitan dengan Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Pengelaolaan program yang berdampak kepada murid harus mampu mengakomodir segala perbedaan kebutuhan belajar murid , kesiapan, minat, bakat dan profil belajar murid digali melalui voice, choice dan ownership untuk dijalankan bersama dengan penuh rasa tanggung jawab.

   6.    Kaitan dengan Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

Diharapkan murid dapat melaksanakan program kepemimpinan murid dengan penerapan konsep mindfullness (kesadaran penuh) agar murid dapat merasa nyaman dan kondusif selama pembelajaran sehingga dapat sukses dalam berbagai area kehidupan baik secara akademik, non akademik, termasuk psikologis (wellbeing).

   7.    Kaitan dengan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

Kegiatan coaching sangat penting dilakukan sebagai Langkah menggali segala potensi dan melejiytkan kinerja murid sehingga program sekolah berdampak kepada murid dapat terwujud dan terciptanya kepemimpinan murid (student agency) murid dengan sikap kreatif, inovatif dan kritis.

   8.    Kaitan dengan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Dalam pengambilan keputusan proram yang akan dilaksanakan tentu dengan memperhatikan 3 prinsip berfikir, 4 paradigma pengambilan keputusan dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Hal ini untuk mengantisipasi ketika adanya dilema etika ataupun bujukan moral dalam penyelenggaraan kegiatan yang berdampak positif kepada murid.

   9.    Kaitan dengan Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Dalam perencanaan dan pelaksanaan program yang berdampak pada murid hendaklah menggunakan pendekatan berbasis asset, sehingga dapat memaksimalkan seluruh potensi yang ada pada sekolah, dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan untuk menumbuhkan kepemimpinan murid (student agency)

2.       Penerapan dimasa mendatang

Dalam penerapan dimasa mendatang terkait program yang berdampak pada murid, kedepan saya akan melaksanakan pendekatan berbasis asset dan inquiri apresiatif melalui tahapan BAGJA. Dan saya akan memaksimalkan segala potensi yang ada pada ekosistem sekolah baik voice, choice maupun ownership serta kemitraan trisentra Pendidikan dalam pelaksnaan program.  



D. Perspektif saya tentang program yang berdampak positif pada murid dan bagaimana seharusnya program harus direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi agar berdampak positif bagi murid

Program yang dicanangkan merupakan program yang berdampak kepada murid yang digali dari murid, diterapkan oleh murid dan ditujukan kepada murid dalam mendorong suara, pilihan dan kepemilikan murid. Program tersebut bertujuan utnuk mewujudkan individu yang lebih bertanggung jawab, berdaya dan kontributif dalam proses pembelajaran yang akan berdampak positif bagi murid itu sendiri. Proses perencanaan program melibatkan seluruh elemen sekolah melalui diskusi, survey, curah pendapat, sosialisasi dll.


Setelah merencanakan program yang berdampak kepada murid melalui keterlibatan keaktifan murid dan kolaborasi bersama stake holder sekolah maka program tersebut dapat dilaksanakan dan dievalausi. Apabila program yang digunakan adalah program yang sudah ada maka dapat diperbaharui dengan mengadakan perbaikan program berdasarkan evaluasi dan perencanaan kembali. Dalam kegiatan evaluasi program dapat meminta umpan balik rekan sejawat, orang tua maupun murid terkait program sebagai bahan evaluasi kegiatan berikutnya.


Demikian Koneksi Materi modul 3.3. Terima kasih.

Guru Bergerak, Indonesia Maju!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun