Syarif tidak melawan ketika dua polisi meringkusnya dan membawanya ke kantor polisi. Di sana ia mengakui perbuatannya, "Setelah mendapat mimpi aneh, rasanya kepalaku jadi sakit. Lelaki bermata gagak itu memberi pesan kepadaku," Syarif memandang penuh keyakinan pada polisi yang sedang mengintrogasinya, "Maria adalah adikku. Itulah yang membuat kepalaku sakit."
"Lalu apa yang kamu lakukan?" tanya polisi itu.
Syarif diam, ia tertunduk seoalah ingin menyembunyikan wajahnya di balik kursi. Kemudian ia menjawab singkat, "aku membunuhnya."***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H