Mohon tunggu...
Randy Mahendra
Randy Mahendra Mohon Tunggu... Penulis - Warga Biasa

Warga Biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pembunuhan di Pagi Buta

22 Januari 2024   23:56 Diperbarui: 22 Januari 2024   23:57 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baiklah."

Syarif menghambur menuju ayahnya. Ia semakin menjauh. Jejaknya membentuk garis lurus di atas pasir. Segera Maria disergap kesepian. Ia memalingkan wajahnya ke laut begitu Syarif menghilang dikejauhan. Di sana ia melihat ombak-ombak besar yang menyapu pasir pantai.

Peristiwa kecil di kedai

Para nelayan itu jika sedang tidak melaut banyak menghabiskan waktunya di kedai. Memesan  teh tubruk, wedang jahe, kopi hitam, hemaviton, ekstra joss, bir bintang, topi miring, arak.....

"Maria!"

"Iya, Bu."

"Kau boleh istarahat."

Baru saja hendak berbalik untuk istirahat, Maria mendengar suara Sahid terbatuk-batuk. Pura-pura batuk adalah kebiasaan khasnya. Sebelum duduk, ia akan menyapa teman-temannya yang ada di kedai. Tentu saja kebiasaannya itu sudah dihafal Maria di luar kepala. Namun tak biasa Syarif ikut serta bersama ayahnya.

"Lah, masih di sini. Kan sudah kubilang, istirahat sana!" tegur ibu. "Tapi... jika kau mau, buatkan wedang jahe untuk Syarif."

"Baik, Bu."

Dengan canggung, ia pun melangkah ke dapur untuk membuat wedang jahe. Tentu ibu sudah tahu hubunganku dengan Syarif, pikirnya. Di dapur, Maria memasak air hingga mendidih. Memasukan jahe ke dalam cangkir besar, dan menambahkan gula. Tidak butuh waktu lama untuk membuat wedang jahe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun