"Maaf ya, Mbak. Kami bukan mau gimana-gimana, cuma cari. Kalaupun ada, akan dibeli lagi. Soalnya ada hal penting."
"Nah itu Kak, kami baru buka dan yang datang baru kakaknya. Jadi enggak ada."
"Oke, Mbak. Terima kasih, ya."
"Kenapa?" Seorang laki-laki menghampiri mereka.
"Ini hape Kakaknya ilang, takutnya dibawa malingnya ke sini. Katanya ada dokumen penting."
"Oh... belum ada yang jual hape, Kak. Emang dokumen apa?"
"Foto almarhum anak saya, Mas," Rus menyahut.
"Oh, ini yang tadi pagi posting di sosmed ya?"
"Iya, Mas."
"Duh, turut berduka, ya. Em, udah coba lihat di pencadangan? Siapa tahu otomatis tersimpan di sana?"
Rus memandang Debi. Yang dipandang balik memandang. "Saya udah cari, dan enggak ada. Kayaknya enggak di buat otomatis pencadangannya," kata Debi beralih memandang laki-laki tadi. "Yaudah, Mas. Kami masih mau lanjut cari dulu. Terima kasih," tambahnya sambil menepuk bahu Rus yang terlihat bengong.