Mohon tunggu...
Rizky Kurniawan
Rizky Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pribadi

Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Matahari dan Perempuan yang Mencintainya

13 Agustus 2018   19:30 Diperbarui: 13 Agustus 2018   19:54 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku terpaku beberapa saat di sana. Ini yang pertama, selama kuhidup. Tak pernah perasaanku senyaman ini. Aku membalasnya.

Sungguh, aku tidak menghitung berapa lama kami melakukan itu. Yang jelas, ciuman itu berlangsung lama, dalam, dan tidak tergesa-gesa. Aku melepaskan perasaanku terhadapnya, dan kuyakin hal yang sama juga dilakukannya.

Dia melepaskan dirinya atas diriku. "Aku di sini sedang menunggu Matahari, harusnya kamu mengerti," katanya kemudian. Setelah berucap begitu, Lara pergi dengan sepeda kumbangnya. Meninggalkanku dengan pengalaman, perasaan dan kebingungan.

**

Hari ini, kutahu kamu tidak akan datang ke tempat ini. Apalagi menemuiku kembali setelah sekian lama. Ya, aku mengerti ... kamu menunggu Matahari, mencintainya. Sementara aku di sini mencintaimu.

Kuibaratkan kau sore yang menunggu matahari. Sore akan indah ketika matahari datang. Sementara aku lautan. Lembayung senja terpantul di lautan, hal yang sementara tentunya, karena sore dan matahari lebur menjadi malam, menyisakan lautan sendirian.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun