Mungkin Tuhan tahu bahwa aku membutuhkan sosok pendukung selain keluargaku. Dan ternyata selama ini yang aku cintai adalah teman yang selalu aku ajak bercerita tentang keluh kesahku.
Ia adalah Dirandra Vanita. Wanita yang aku sukai dengan wajah yang cantik, baik hati, dan juga anggun. Tubuhnya yang tinggi dan seksi membuat banyak laki-laki yang menyukainya saat SMP.
Pertama kali aku bertemu dengan Vanita pada saat acara reuni angkatan dan kebetulan dia duduk di samping. Aku mengajak dia untuk berbicara pertama kalinya dan tidak sadar sampai acara sudah selesai. Mulai dari sinilah, aku dan Vanita saling bertukar kondak dan mengobrol di sosial media.
Aku masih belum berani mengungkapkan perasaanku kepada Vanita. Saat istirahat juga, aku selalu berpikir dalam batinku "Apakah aku harus menyatakan rasa cinta kepada Vanita?" , di sisi lain aku tidak ingin hubungan persahabatan yang telah aku jalani bersamanya rusak ketika aku sudah menyatakan perasaanku.
Dikarenakan sekolahku dan sekolah Vanita dekat, aku dan Vanita selalu pulang sekolah bersama setiap harinya. Aku selalu memandangi wajah perempuan saya saat sedang berbicara. Batinkj berkata "Ya Tuhan, dia sangat cantik, bagaikan bidadari yang turun dari langit. Tolong dekatkan aku dengan dirinya, ya Tuhan".
Sekolahku mempunyai program sekolah yang berbeda dengan sekolah lain. Sekolahku ingin mengadakan pentas seni antar sekolah  yang di mana pentas seni itu boleh bergabung dengan sekolah lain. Kebetulan juga, sekolah yang diajak bekerja sama untuk mengadakan program ini adalah sekolahnya Vanita.
Akhirnya, OSIS dari sekolahku dan OSIS sekolah Vanita saling bekerja sama mulai dari membuat proposal sampai mencari sponsor untuk mendanai program sekolah yang dijalankan di jalan ini.
Vanita memiliki hobi membaca buku yang berbahasa Korea dan juga bernyanyi, Sedangkan aku mempunyai hobi membaca manga Jepang dan bermain alat musik seperti gitar akustik, bass, dan juga gitar listrik.
Pada saat sedang persiapan acara, Vanita mengajakku untuk berduet dan tampil di pentas seni nanti. Akhrinya aku dan Vanita berlatih bersama setiap pulang sekolah di taman kota hingga malam hari.
Hari telah menjadi minggu dan minggu menjadi bulan. Semua persiapan untuk acara sudah selesai sampai pembagian nomor urut tampil di pentas seni. Aku dan Vanita membawakan lagu favorit kita berdua yaitu Janji Suci dan Semua Tentang Kita.
Hari pentas seni pun tiba. Sebelum acara mulai, aku, Vanita, dan rekan OSIS lainnya melaksanakan briefing terlebih dahulu. Setelah briefing selesai, aku dan Vanita mempersiapkan diri terlebih dahulu karena aku dan Vanita tampil pertama.