Siswa M
SMA kelas XII
Pengumpulan Data
Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini. Kuesioner adalah jenis alat pengumpulan data di mana responden diberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan untuk dijawab (Furchan, 1982: 249). Isi kuisionernya yakni kuesioner tentang bagaimana perspektif mereka tentang gaya kepemimpinan guru.
Siswa akan diberikan kuesioner ini, dan mereka akan menjadi subjek penelitian, tetapi hanya dalam sampel yang telah ditetapkan. Peneliti menggunakan kuesioner atau angket untuk mengumpulkan data dari variabel gaya kepemimpinan situasional guru dalam pembelajaran.
Data Analisis
Analisis data dilakukan dengan cara melakukan survey dengan menggunakan kuisioner yang dibuat dengan Google Form. Lalu membuat seperti skor dan tabel data yang berasal dari kuesioner tentang perspektif siswa terhadap gaya kepemimpinan guru kemudian mengolah berbagai data yang telah didapatkan dan dikumpulkan dari hasil kegiatan. Data-data yang sudah diperoleh kemudian dikumpulkan dan dijabarkan ke dalam unit-unit dan pilih bagian mana yang vital dan akan diteliti, kemudian tulis kesimpulan yang mudah dipahami pembaca.
Bab IV Temuan dan Pembahasan
Setelah saya memberikan kuisioner (google form) terhadap tujuh responden yang mana diantaranya adalah siswa SMA yang sedang bersekolah di MAN Pematangsiantar. Kuisioner ini berisi hal-hal yang menyangkut tentang bagaimana perspektif siswa terhadap guru yang mengajar disekolah mereka. Kuisioner ini berisi serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang meminta responden menjawab antara sering, jarang atau tidak pernah
Adapun hasil yang didapat yaitu pada pertanyaan pertama, Apakah sebelumnya saudara/i sudah pernah mendengar tentang gaya kepemimpinan?. 57.1% responden menjawab pernah dan 42.9% responden menjawab tidak pernah. Artinya pada pertanyaan ini memiliki jawaban yang dapat dikatakan hampir seimbang. Pada hasil terlihat bahwa siswa kelas XII lebih mendominasi dengan jawaban “pernah”. Pertanyaan kedua, “Apakah guru disekolah anda selalu membuat keputusan secara sepihak?”.
Pada pertanyaan ini, semua responden menjawab “tidak pernah” yang berarti seluruh guru yang mengajari mereka selalu memberikan keputusan secara bersama-sama. Ini berarti guru tersebut menggunakan gaya kepemimpinan demokrasi. Adapun gaya kepemimpinan ini dicirikan oleh seorang pemimpin yang sepenuhnya memusatkan semua keputusan dan kebijakan secara bersama antara guru dan siswa.