Tenang Kompasianers, saya cuma cek data saya aja kok. hehehe.
Jangan Anggap Remahan Rengginang di Kaleng Biskuit
Melihat kenyataan di atas, kebocoran data tak bisa dianggap remeh ibarat remahan rengginang di kaleng biskuit mahal.Â
Apalagi, Indonesia bukan hanya target serangan hacker dari dalam negeri, namun juga skala internasional.
KPU RI harus benar-benar menjamin sistem keamanan digitalnya mumpuni guna meredam serangan peretas berujung potensi kebocoran data.
Ini penting agar tak hanya sukses menyelenggarakan pesta demokrasi, namun juga berhasil menjaga privasi data DPT Pemilu 2024.
Menjaga keamanan data ibarat menjaga kepercayaan publik.
Data privasi sangat sensitif dan penting di era digital ini. Apalagi jika tersinkronisasi dengan sejumlah aplikasi keuangan perbankan dan lain-lainnya.
Tentunya, para hacker bisa saja memanfaatkannya dengan berbagai "cara bulus" untuk mencapai "tujuan jahatnya".
Selain berupaya membobol sistem transaksi keuangan, bisa juga untuk membuat akun-akun cloning atau menggali data dengan meretas email atau modus-modus kejahatan siber lainnya.
Paling sederhana, para hacker menjual data-data itu di "forum-forum gelap" untuk menghasilkan uang.Â