Gelombang penasaran ini merupakan energi positif untuk "menagih" kinerja profesional Polri yang tidak tebang pilih.
Puncaknya, kasus ini mendapat atensi dari orang nomor satu di Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 12 Juli 2022.Â
Paling teranyar, permintaan diserukan Presiden pada Selasa 9 Agustus 2022. Jika dihitung, ada empat kali ekspektasi Jokowi ikhwal perkara ini.
Intinya, Jokowi mendesak pengusutan tuntas kasus pembunuhan Brigadir J secara apa adanya dan tidak ada yang ditutup-tutupi.Â
Ia menyinggung soal citra dan integritas Polri di mata masyarakat pasca peristiwa ini.
Di sisi lain, Komnas HAM juga turut memberikan atensi penuh guna mengawal kasus.
Peristiwa ini lagi-lagi membuktikan kekuatan media sosial begitu dahsyat.
Bahkan, muncul aksi 1.000 lilin keadilan dan doa bersama untuk mendiang Brigadir J.
Kemungkinan, aksi-aksi ini bisa saja kembali muncul, jika Polri tidak serius menyelesaikan kasus ini.
Kasus sudah mendapat atensi publik, lalu ada request pengusutan kasus berulang kali dari Presiden, tunggu apa lagi ? Apalagi Kapolri sudah dipanggil ke Istana kan ?
Bagaimana Sikap Kita Selanjutnya?
Dari "kacamata positif", sebagai warga negara yang baik, tentunya kita harus menghormati proses hukum yang berlaku di Indonesia.