"Kita gagal menjadi orang tua." kata Andre.
Andre dan Nila masih larut dalam kesedihan, sementar Nenek Astri terus menyalahkan mereka atas kejadian ini. Sebuah tekanan yang membuat keduanya benar-benar menyesal, dan ingin sekali mengulang waktu.
Usai pemakaman, Nenek Astri menyerahkan sepucuk surat yang ditulis Raka, dirinya ingin kado terindah dari keduanya, yaitu agar tidak bercerai. Anak itu mengetahuinya, ketika tidak sengaja masuk ke kamar kedua orang tuanya untuk mencari sesuatu tetapi dia menemukan secarik kertas terjatuh di lantai lalu dibacanya.
Andre dan Nila saling menatap, keduanya belum bisa memutuskan apakah akan mengikuti permintaan Raka atau tidak. Hanya saja, rasa penyesalan yang terus terasa di setiap detiknya, mulai menumbuhkan mawar baru bagi.
Keduanya memang mengakui bahwa hati masing-masing memang tidak bisa pisah dari dua nama. Sampai waktu lama, mereka masih tinggal satu atap walau tidak dalam satu ranjang.
Setelah kematian cucunya, Nenek Astri lebih menyibukkan diri di masjid dekat rumah, untuk pengajian dan melakukan kegiatan sosial. Jadi, dia tidak tahu atau bahkan lebih tepatnya tidak mau tahu soal keduanya, termasuk saat mereka untuk pertama kalinya tidur bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H