Mohon tunggu...
Rizky Hadi
Rizky Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Anak manusia yang biasa saja.

Selalu senang menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kode Rahasia Pramuka

17 Januari 2021   17:07 Diperbarui: 17 Januari 2021   17:15 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara rintih kesakitan terdengar. Rehan tersungkur di lantai. Sesaat sebelum polisi datang, Kak Marwan sudah melepaskan tembakan ke arah Rehan, tepat di bagian dada. Darah Rehan mengucur. Dia mencoba membuka mulutnya namun seakan tertahan oleh energi yang tak bisa dilihatnya. Kesadarannya tersedot habis. Suara terdengar mampat. Matanya mulai menutup secara perlahan.

Sementara Dinar yang baru lepas dari ikatan, berteriak histeris sembari mencoba membangunkan Rehan. Namun Rehan tak merespon. Denyut nadinya semakin lemah. Tubuhnya semakin dingin. Napasnya sudah naik ke tenggorokan. Salah seorang polisi membopong Rehan dan membawanya ke rumah sakit. Sia-sia. Rehan sudah mengembuskan napas terakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun