Mohon tunggu...
Rizky Hadi
Rizky Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Anak manusia yang biasa saja.

Selalu senang menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Diari Dude

2 Januari 2021   10:43 Diperbarui: 2 Januari 2021   10:49 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dude menutup diarinya, menatap langit-langit kamar. Dia teringat masa-masa perjuangan bersama Fahed. Awalnya dia bingung mau memulai dari mana. Setelah bertanya kanan-kiri, dia menemukan titik terang. Mulailah dia bersama Fahed mengumpulkan modal dan bergerilya promosi dari satu tempat ke tempat lain, dari satu kampus ke kampus lain. Tujuannya satu: menambah populasi orang yang cinta akan buku.

Setelah berjalan beberapa bulan, usahanya bersama Fahed mulai menemui jalan. Banyak pelanggan berdatangan, penerbit-penerbit mulai memercayakan buku-buku mereka kepada Dude dan Fahed. Omzet mulai naik secara perlahan. Mereka berdua bahkan sudah bisa mempekerjakan orang. Kini Dude bisa bersyukur, akibat dari ditinggal kekasih, dia menjadi lebih produktif. Kedewasaannya bertumbuh seiring waktu.

"Ini semua hasil dari patah hati," ucap Dude sembari tersenyum puas.

Belum sempat senyumannya luntur, suara klakson terdengar. Transportasi online yang dipesan sudah datang. Segera dia memasukkan buku diari ke dalam tas dan akan menjadi temannya ketika di dalam kereta api nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun