Mohon tunggu...
Rizky Febriana
Rizky Febriana Mohon Tunggu... Konsultan - Analyst

Senang Mengamati BUMN/BUMD dan Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Indonesia Versus Tiongkok

11 Januari 2020   18:45 Diperbarui: 12 Januari 2020   06:04 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dagang, investasi, dan utang. Mungkin cuma orang Padang yang dapat menyaingi ilmu berdagang orang China.

Tetapi unggulnya China itu, dari hulu ke hilir mereka kuasai. Harga miring karena bahan baku punya, tenaga kerja murah, pintar memegang prinsip "Amati Tiru dan Modifikasi".

Mereka juga pintar dalam diferensiasi produk dengan berbagai level harga dan kualitas. Produk yang mahal dan berkelas dibuat di China juga banyak.

Alhasil, orang Indonesia suka. Banyak importir barang-barang China. Eksportir ke China terbatas, gak banyak, karena China rata-rata bisa semua. Defisitlah neraca perdagangan kita kalau dengan China.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi defisit neraca perdagangan non migas Indonesia dengan China sejak Januari-November 2019 mencapai USD16,97 miliar.

Ilmu bisnis China memang tiada dua. Investasi dimana-mana. Contoh, klub sepak bola Eropa satu-satu jatuh dipelukan investor China. Inter Milan di Italia dengan Sunning salah satunya.

Perusahaan China juga banyak jadi sponsor klub sepak bola. Anda tahu nama markas klub sepak bola asal Spanyol Atletico Madrid, Wanda Metropolitano? Wanda dari nama Dalian Wanda adalah nama Perusahaan asal China.

Investasi China juga masuk ke Indonesia. Gimana sih kalau investor. Kita butuh, ada orang bawa duit banyak, karpet merah lah diberikan. 

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sepanjang 2014 - kuartal III 2019, China menempati urutan ke-3 sumber investasi terbesar di Indonesia dengan jumlah sekitar USD13,1 miliar. 

Dagang (impor) dari China banyak pilihan barang, harga relatif murah, mereka mau investasi langsung (Foreign Direct Investment) buka pabrik bayar pajak dorong ekonomi daerah dan nasional tumbuh, tambah pula dipinjemin utang. Kira-kira gimana? Jelas, kita tak berdaya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, China tercatat sebagai negara pemberi utang keempat terbesar kepada Indonesia sebesar USD17,75 miliar atau setara Rp274 triliun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun