"Kak Risa kan program hamil udah enam tahun namun belum berhasil. Saat ini suaminya udah setuju mau angkat anak. Tapi dia gak mau anak orang lain. Dia mau Tiara Bang. Boleh?"
"Apa?! Ya gak mungkinlah Rin. Tiara anak aku. Aku masih kuat membesarkannya. Aku tak setuju."
"Untuk sementara aja Bang. Sampai mereka punya anak."
"Aku bilang tidak ya tidak. Ayah dan Ibu pasti lebih tak setuju. Anak kita cuma dua. Kamu gak mikirin Edo?"
"Tapi Dokter bilang kan biaya terapi gak ada yang murah. Semua itu bisa kakakku ladih Bang. Percayalah Bang."
"Udah ah, aku gak mau bahas ini lagi ya. Tiara hanya butuh kita orang tuanya." Agus keluar kamar meninggalkan Rini sendiri.
Rini hanya diam dan tak mau membalas lagi. Meski hatinya yakin suatu saat bang Agus pasti setuju dengan kata-katanya. Daripada harus tinggal di sini banyak yang jahat dan busuk hati. Di sini hanya akan membuatmu sedih Tiara. Ibu dan Ayah juga tak cukup uang untuk sembuhkan kamu. Rintih Rini.
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H