"Oh kenapa gak ikut anaknya ke Puskesmas Bun? Masa sih neneknya yang disuruh ngantri. Kasihan udah tua."
"Oh antriannya lama ya bun?" Rini lega dapat berita dari bu Tari.
"Makanya harusnya ibunya Tiara dong. Tapi saya turut sedih lo ya, Tiara sakit begitu. Kasihan anak cantik begitu gak bisa ngomong sampai besar."
"Maaf, jangan bicara sembarangan ya bunda. Urus anak kita masing-masing. Jangan pernah bunda ngomong gitu lagi!" Rini berlari ke dalam rumahnya setelah menarik paksa Edo dan menutup pintu dengan kasar. Rini duduk di ruang tamu dan mulai menangis sesenggukan tak terima Tiara dikatakan seperti itu. Rini ke kamarnya dan meninggalkan Edo sendiri yang bingung kenapa Ibunya menangis seperti itu.
***
"Bang, tadi siang aku dapat telepon dari kak Risa. Dia tanya kabar Abang dan anak-anak kita. Aku bilang semua baik."
"Ya baguslah Rin. Aku mandi dulu."
Rini menunggu suaminya selesai mandi karena ada hal penting yang harus diberitahukannya.Â
Selesai mandi Agus mengajak Rini ke meja makan untuk makan malam.
"Bentar Bang, ada hal penting."
"Ada apa?"