Mohon tunggu...
Rizki Zakaria
Rizki Zakaria Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa

Penghuni bumi dan penyuka angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jeprut dan Bayang-Bayang Sekut

17 Desember 2024   09:38 Diperbarui: 17 Desember 2024   09:38 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ia mendatangi ruang guru. Seorang guru senior menyapanya. "Jeprut, apa yang membawamu ke sini? Ada sesuatukah?"

"Saya mencari Sekut," jawab Jeprut singkat.

Guru itu mengernyit.

"Sekut? Jeprut, Sekut siapa?"

Jeprut tertegun.

"Apa maksud Ibu? Dia yang kelas X. Saya dikeluarkan dari sekolah ini kan karena menampar dia."

"Sadar, Jeprut. Kamu pasti salah. Kamu kenapa?"

Dunia Jeprut seakan runtuh. Hilang. Ia keluar dari ruang guru dengan langkah lemas. Angin sore menyapu wajahnya, tetapi tidak cukup untuk menghilangkan kebingungan yang mencekik. Sekut tidak ada.

Ia berjalan pulang dengan kepala penuh pertanyaan. Di tengah perjalanan, ia berhenti di tepi jalan dan menatap pantulan dirinya di kaca jendela toko. Wajahnya tampak lelah, tetapi dibalik itu, ia melihat sesuatu yang lebih dalam --- rasa sakit yang selama ini ia coba hindari.

Ia menarik napas dalam-dalam dan menatap langit. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa perlu memaafkan dirinya sendiri.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun