Mohon tunggu...
Rizki Zakaria
Rizki Zakaria Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa

Penghuni bumi dan penyuka angin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asyiknya Kreasi Alih Wahana Teks di SMA Negeri 1 Kibin

7 Desember 2022   16:14 Diperbarui: 12 Desember 2022   20:51 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Salah satu peserta didik memaparkan hasil karya kelompoknya. (Dokpri)

Untuk materi, tokoh sastrawan yang akan dibuatkan teks dan dialihwahakan adalah angkatan 80-an. Saya yang menentukan tokoh sastrawannya lalu peserta didik yang mencari informasi lalu dijadikan sebuah teks. Tokohnya, antara lain Remy Sylado, Dorothea Rosa Herliany, Budi Darma, Y.B. Mangunwijaya, dan Afrizal Malna. Meskipun ada juga yang punya pendapat lain, kelima tokoh tersebut cukup representatif untuk mewakili sastrawan pada angkatan 80-an.

***

"Pak, saya ingin buat film, ya!"

"Pak, saya nggak bisa edit? Bagaimana, pak?"

Sesuai ketentuan, mereka dapat memilih sendiri perihal produk yang akan dihasilkan. Ketika saya mendengar ada dua kelompok yang mengajukan produk berupa film, saya kaget. Ternyata ada juga peserta didik yang mampu mengoperasikan aplikasi edit video dan membuat film.  Saat itu, aplikasi yang digunakannya adalah Capcut.

Pembelajaran berlangsung, proses penyusunan teks naratif objektif dilakukan oleh tiap-tiap kelompok dengan cara berbagi tugas dan peranan. Sumber yang digunakan juga mereka upayakan sendiri melalui pemanfaatan telfon genggam masing-masing.

Terhitung, tiga kelompok memilih poster dan dua kelompok memilih film. Pembelajaran yang berlangsung selama 90 menit tidak terasa sudah hampir selesai. Selama proses penyusunan film dan pembuatan poster, saya menilai dan memperhatikan seluruh gerak-gerik peserta didik. Ada yang mendominasi, ada juga yang cuek. Meskipun begitu, saya melihat antusiasme mereka dalam mengikuti pembelajaran ini. Seketika teringat kutipan bijak.

"Love is not about apologize. Love too is not about guilty. Love is overflowing enthusiasm." 

(E.M. Cioran, Filsuf Rumania)

Akhirnya, saya meleleh sejenak.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun