Nilai kerja sama
Nilai kerja sama dalam permainan rakyat dapat dilihat dalam tim bermain. Kekompakan tim menjadi kunci memenangkan permainan. Sebaliknya, jika tim tidak kerja sama, maka tidak akan menang.
Pengaruh Permaianan Tradisional Terhadap Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Anak belajar sportifitasÂ
Melalui permainan tradisional seperti congklak, anak belajar nilai sportif, di mana anak belajar menerima kekalahannya atau kemenangan lawannya secara terbuka, bermain secara jujur dan menghargai lawannya. Orangtua bisa memberi apresiasi kepada anak terhadap pencapaian yang diperolehnya. Menang atau kalah bukan menjadi tujuan sebuah permainan tetapi hargailah anak kita karena ia bisa bersikap sportif.
Melatih kemampuan fisik anakÂ
Permainan modern sekarang ini jarang yang menguras tenaga. Permainan sekarang dibuat lebih praktis dan simpel. Tidak sama dengan permaianan tradisional seperti perbentengan, lompat tali yang membutuhkan banyak gerakan. Permaianan ini sangat membantu motorik anak dalam melaraskannya dengan berkoordinasi dengan anggota tubuh lainnya. Aktivitas ini sangat membantu perkembangan kecerdasan kinestetik anak berhubungan dengan setiap gerakan gerakan anak.
Lebih bersosialisasiÂ
Hampir semua permainan tradisional menekankan kebersamaan. Tanpa lawan atau teman, anak tidak bisa bermain suatu permainan. Itulah hebatnya permainan tradisional. Di sini anak belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain, tidak secara individual, belajar menunggu giliran, belajar berbagi dan belajar jujur dalam bermain.
Menggali kreativitasÂ
Beberapa permainan tradisonal seperti congklak dan membuat mobilmobilan dari kulit jeruk bali ternyata bisa mengasah kreativitas anak. Anak dilatih untuk menyusun strategi permainan agar bisa menang atau menciptakan permainan permainan baru dari bahan yang mudah ditemukan. Pada permainan tradisional, pemain dituntut lebih kreatif membuat peraturan permainan sendiri.