Perkembangan biasanya berkaitan dengan perubahan kualitatif di antara sel, jaringan dan organ yang disebut diferensiasi. Artinya, perubahan sel menjadi bentuk lain yang berbeda secara fungsi, ukuran, ataupun bentuk.Contohnya, perkembangan pada manusia dari dalam kandungan, lahir, menjadi anak-anak, dewasa, hingga tua.Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan adalah pertambahan sel pada tubuh yang sifatnya bisa dihitung, sedangkan perkembangan merupakan perubahan sel atau jaringan yang tidak dapat dihitung.
Aspek Pengembangan Anak Usia Dini
Perkembangan Motorik Kasar
Keterampilan motorik kasar atau gross motor skills adalah keterampilan fisik yang membutuhkan gerakan seluruh tubuh dan melibatkan otot besar untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Contoh aktivitas yang menggunakan keterampilan motorik kasar adalah berdiri dan berjalan, berlari dan melompat, serta duduk dengan postur yang baik dan tegak. Keterampilan ini juga mencakup keterampilan koordinasi mata-tangan seperti keterampilan bola (melempar, menangkap, menendang), mengendarai sepeda atau skuter, dan berenang.
Perkembangan Motorik Halus
Keterampilan motorik halus sangat penting bagi anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti berpakaian, membuka kotak makan, atau menulis. Keterampilan ini melibatkan koordinasi antara jari-jari, tangan, dan mata. Keterampilan motorik halus penting dalam aktivitas sekolah dan kehidupan sehari-hari.
Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Bicara
Pengembangan bahasa tergantung pada aspek perkembangan lainnya. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain tumbuh sejak bayi, dan seiring dengan bertambahnya usia, anak akan mengembangkan kemampuan ini dengan kecepatan yang berbeda-beda. Untuk meningkatkan keterampilan ini, ibu bisa membacakan buku kepada anak sejak bayi dan terus melakukannya hingga anak bertambah usia.
Perkembangan Kognitif
Aspek kognitif mencakup perkembangan intelektual dan kreativitas. Melalui aspek ini, anak belajar memproses pikiran, memperhatikan, mengembangkan ingatan, memahami lingkungannya, dan mengekspresikan kreativitas. Jean Piaget, seorang psikolog anak, menguraikan empat tahapan perkembangan kognitif: Tahap Sensorimotor (Kelahiran hingga Usia 2), Tahap Pra Operasional (Usia 2 hingga 7), Tahap Operasional Konkret (Usia 7 hingga 11), dan Tahap Operasional Formal (Usia 12 ke atas).
Perkembangan Sosial-Emosional