Mohon tunggu...
Rizkiana ANT
Rizkiana ANT Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tetap Semangat

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Perkembangan Fisik Motorik Melalui Permainan Tradisional Bagi Anak Usia Dini

12 Januari 2025   22:15 Diperbarui: 12 Januari 2025   22:15 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aspek sosial-emosional meliputi pemahaman dan pengendalian emosi anak, serta kemampuan mereka dalam berkooperasi, berempati, dan menggunakan penalaran moral. Anak juga belajar membentuk hubungan dengan orang lain, seperti belajar berbagi, bergantian, dan menerima perbedaan. Mereka juga belajar tentang diri mereka sendiri dan bagaimana berhubungan dengan kelompok lain.Di usia praremaja (9-12 tahun), anak mengalami perkembangan signifikan dalam aspek sosial-emosional karena teman sebayanya mulai mendapat tempat di kehidupan anak dan di usia tersebut, anak mulai belajar membangun pertemanan jangka panjang.

Perkembangan Moral

Perkembangan moral pada anak dipengaruhi oleh keyakinan inti (pandangan anak tentang dunia di sekitarnya), temperamen, dan pengalaman hidup yang telah dilaluinya. Pada usia 2 tahun, anak mulai merasakan emosi secara moral dan memahami perbedaan antara benar dan salah. Namun, mereka cenderung lebih peduli atau takut pada hukuman daripada perasaan orang lain.

Perkembangan Fisik Motorik Anak

Perkembangan fisik motorik merupakan proses yang dimana seseorang berkembang melaui respon yang menghasilkan suatu gerakan yang berkoordinasi, terorganisir dan terpadu. Maka keterampilan motorik dapat dilihat sebagai landasan seseorang berhasil dalam melakukan keterampilan motorik. Motorik yang terbagi menjadi motorik halus & kasar. Motorik kasar yaitu gerakan yang menggunakan otot besar dan membutuhkan banyak tenaga seperti, berlari, berjalan dan melakukan lompatan. Sementara motorik halus yaitu suatu gerakkan tubuh yang menggunakan otot kecil, dan memerlukan konsentrasi antara mata dan tangan, seperti, melipat, menggunting dan meronce.

Gerakan motorik atau adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga. Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan Perkembangan motorik adalah ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

Keterampilan Motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit. Ketrampilan motorik ini dapat dikelompokkan menurut ukuran otot-otot dan bagian-bagian badan yang terkait, yaitu keterampilan motorik kasar (gross motor skill) dan keterampilan motorik halus (fine motor skill).

Secara garis besarnya, urutan perkembangan keterampilan motorik ini mengikuti dua prinsip. Pertama, prinsip chepalocaudal (dari kepala ke ekor), menunjukkan urutan perkembangan, dimana bagian atas badan lebih dahulu berfungsi dan terampil digunakan sebelum bagian yang lebih rendah. Bayi terlebih dahulu belajar memutar kepalanya sebelum belajar menggerakkan kaki dengan sengaja, dan mereka belajar menggerakkan kaki. Kedua, Prinsip proximodistal (dari dekat ke jauh), menunjukkan perkembangan keterampilan motorik, dimana bagian tengah badan lebih dahulu terampil sebelum dibagian-bagian sekelilingnya atau bagian yang lebih jauh. Bayi belajar melambaikan keseluruhan lengannya sebelum belajar menggoyangkan pergelangan tangan dan jari-jarinya.

Devinisi Permainan Tradisional

Permainan tradisional adalah permainan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat. Permainan tradisional berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya secara lisan. Umumnya permainan tradisional sudah hada sejak zaman dahulu, karena sudah dimainkan turun-temurun dari nenek moyang. Permainan tradisional dimainkan dalam suatu gerakan fisik, nyanyian, dialog, tebak-tebakan dan perhitungan. Sebagian Permainan tradisional juga berdasarkan matematika dasar atau cekatan tangan seperti menghitung dan melemparkan batu ke suatu benda. Setiap daerah tentu memiliki permainan tradisional masing-masing. Di mana permainan tradisional tersebut menjadi kebiasaan sebagai interaksi sosial serta membentuk ikatan antarsesama. Manfaat permainan tradisional Bermain merupakan hal yang mengasyikkan bagi anak-anak, terutama permainan tradisional. Kebanyakan permaianan tradisional dimainkan secara bersama-sama atau berkelompok. Berikut beberapa manfaat dari permainan tradisional, di antaranya:

  • Anak menjadi kreatif
  • Mengembangkan kecerdasan logika anak
  • Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak
  • Bisa digunakan sebagai terapi untuk anak
  • Mnegembangkan kecerdasan intelektual anak
  • Mengembangkan kecerdasan emosi antarpersonal bagi anak
  • Mengembangkan kecerdasan natural anak
  • Mengembangkan kecerdasan musikan anak

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun