Mohon tunggu...
Rizka latifah
Rizka latifah Mohon Tunggu... Psikolog - Hanya manusia biasa.

I'm just a little bit of cry baby.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Cinta Seorang Gadis Bar-bar

25 Februari 2020   21:07 Diperbarui: 25 Februari 2020   21:00 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

park seola adalah seorang gadis cantik yang memiliki tubuh sedikit mungil. Dia bukanlah gadis pandai ataupun baik. Kegiatan sehari-harinya adalah bermalas-malasan. Ia sangat membenci aturan,menurutnya itu hanya akan menyiksanya untuk membatasi dirinya.

Bahkan gadis itu seolah-olah bersikap seperti seorang anak yang tidak memiliki orang tua,padahal saja orang tuanya masih hidup dan dalam keadaan sehat walafiat.itulah park seola dan sedikit keberandalannya. Tentu dia punya alasan untuk melakukan hal itu. Karena ayahnya terlalu workholic sehingga lebih perhatian kepada bisnisnya dibandingkan anaknya.

Bermain ponsel lebih menyenangkan dari pada mendengar ocehan guru fisika. Seperti saat ini seola asik bermain game di ponsel pintarnya.

"ahh!kenapa dia menggunakan skill itu?aku jadi kalahkan sialan sekalii!!"teriakan seola didalam kelas dan menjadi perhatian seluruh murid dan guru.

"park seola,dilarang menggunakan handphone didalam kelas. Apalagi saat pelajaran berlangsung." ucap guru pengajar yang sudah jengah memberitahunya. "sudah tau selanjutnya park seola?" melirik salah satu anak didiknya yang paling tidak taat aturan itu."aku sudah sangat tau,bu". seola menyimpan kembali ponselnya kedalam saku seragamnya. Dan berjalan ke luar kelas.

Didekat luar kelas seola dapat menangkap sosok laki-laki yang menjadi rivalnya disekolah. Ia sedang berjalan sambil menenteng lembaran kertas yang seola kira sekitat 5cm mungkin untuk bahan materi dikelasnya hari ini mungkin? dan seola sama sekali tidak peduli.

Dia Alvaro,ketus osis disekolahnya sekaligus ketua kelas dikelasnya. Orang itu sangatlah dingin,cuek namun berwibawa. Seola sangat membencinya karena ia sering menerima hukuman dari ketua OSIS itu,seola menatap orang itu dengan pandangan tajam. Namun,yang ditatao hanya menatap bosan seola.

"perpustakaan masih ada buku berserakan." ujar ketus osis itu kepada seola.

"aku sudah tau" seola sedikit mengeluarkan senyumannnya. Seola melangkahkan kakinya menuju perpustakaan untuk...tidur siang mungkin.

"jangan coba coba untuk tidur siang di perpustakaan" seakan-akan tau maksud seola,ketua osis itu meliriknya tajam.

"menyebalkan sekali" seola membuat gerakan hendak memukul si ketua osis itu.

Ia berjalan dengan perlahan menuju perpustakaan karena dia sangat malas untuk membereskan buku yang berserakan disana. setelah sampai,bukannya membereskan buku dia malah tertidur dengan lelapnya.setelah ia tertidur pulas datanglah si ketua osis untuk memeriksa hukuman yang sedang dilalukan oleh seola sampai ketika ia melihat seola sedang tertidur dengan pulas dan tanpa sadar ia menghampiri seola dan terduduk disampingnya sambil memandangi wajah seola yang terlelap. Tanpa disadari dia tersenyum.

"wajahmu cantik juga yahh kalo sedang tertidur" ucapnya.

setelah berbicara itu ia pun ikut terlelap disampingnya.

Tak terasa waktu pun sudah menunjukan waktu petang dimana yang lain sudah pada pulang,sehingga  datanglah penjaga perpustakaan yang dikenal dengan ke galakannya.

"bangunn!!kalian bukannya pulang malahan tidur berduaan disini!" ucap penjaga perpus. Seola pun tersentak sampai terbangun dan melihat Alvaro tertidur disebelahnya.

Seola pun membangunkan Alvaro dengan menepuk nepuk pundaknya "Hei sialan, bangun dasar tiang berjalan". ucapnya dengan nada yang kesal. Alvaro pun terbangun dengan tidak elitnya.

" ya santai aja kali banguninnya mba" ucap Varo sambil bersungut-sungut sebal.

"Sudah sudah lebih baik kalian segera pulang gih! malah berantem disini, saya mau beres beres" ucap penjaga perpus itu dengan juteknya. Lalu mereka pun langsung bergegas keluar dari perpustakaan dengan tergesa gesa.

"lo sih pake acara ngasih hukuman segalaa,jadi ginikan ujungnya,mana udah gelap lagi."ucap ola sembari menghentak-hentakan kakinya.

"bodo amat" ucap varo sambil mengedikan bahunya. "ihh nyebelin bang-" sebelum ola menyelesaikan kata-katanya terdengarlah suara petir yang menggelegar sehingga ia pun kaget dan sontak seola memeluk varo yang berada didepannya sambil teriak"aaaaaaaa" dengan mata tertutup rapat. Namun beda dengan varo dia malah meresa biasa saja dan menatap seola dengan raut muka yang sulit diartikan.

"apasih,minggir!" ucap varo dengan dinginnya. ia pun langsung meninggalkan seola di tempat.

"eh,tungguin dasar tiang berjalan" ucapnya sambil berlari mengejar varo. lalu ia pun tidak memperdulikannya dan hanya menatap dengan datar.

selama perjalanan hanya keheningan yang meliputi mereka sampai ketika ada sebuah mobil yang melintas dengan kecepatan tinggi sehingga ada air yang menggenang dijalan menyiprat ke arah mereka  sehingga membasahi baju seola.

"heh dasar mobil sialan!!!" teriak seola kepada pengendara itu.

Alvaro hanya menatap seola dengan muka yang memerah karena ia melihat baju seola yang basah dan Nampak tercetak jelas dalemannya. Saat melihat itu alvaro langsung melepas jaketnya dan langsung memakaikannya kepada seola.

"mau ngapain lo!" ucapnya kaget

"baju kamu tembus" ucap alvaro memalingkan wajahnya yang memerah.

"heh lo modus ya,dasar mesum lo!" seola bersungut-sungut pafa varo.

" ngapain saya modus sama kamu bocah." Sambil menyeletingkan jaket yang dipakai ola. Dan berjalan mendahului seola.

"ish dasar menyebalkan" ola berucap sambil berjalan disamping varo.

Setelah setengah jam mereka berjalan,akhirnya sampai di pertigaan dan mereka pun berpisah disana tanpa mengucapkan apapun.

*dirumah alvaro

"ibu aku pulang.."ucapnya saat membuka pintu

"eoh,tumben kau pulang terlambat?"Tanya sang ibu

"hehehe, tadi aku tertidur diperpustakaan bu" katanya sambil nyengir

"yasudah sana cepat mandi,badanmu bau sekali" ibu varo mendorong anaknya untuk segera kekamarnya.

" iyaiya ibu,tak usah sampai di dorong begini." Varopun berjalan kekamar,setelah sampai dikamarnya

"ahh,badanku lengket sekali." Ucapnya sambil berjalan ke kamar mandi.

*dikediaman seola

Para maid sudah menunggu nona mudanya pulangpun sudah berbaris di depan pintu utama. Dan seola pun datang dengan aura yang dingin.

"selamat sore nona" ucap sang kepala maid, dan seola pun hanya acuh.

" nona muda,untuk nanti malam mau makan apa?" Tanya maid

" terserah" ucapnya acuh

" baiklah nona" maid pun undur diri dari hadapan sang nona muda yang memiliki sifat dingin itu

Seola pun berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua,setelah sampai diapun langsung merebahkan dirinya.

"ahhh, lelah sekali hari ini." Ucapnya lemas tanpa disadari dia pun tertidur karena badannya yang merasa sangat lelah.

Waktu makan malam pun tiba,dan datanglah seorang maid menuju kamar seola untuk memberi tahu bahwa makanan telah siap dan sudah ada keluarganya yang menunggu.

"nona muda,waktunya makan malam." Ucapnya sambil mengetuk pintu,namun setelah lama mengetuk tidak ada sahutan dari dalam,karena terusik dia terbangun  sang nona muda yang sedang tertidurpun terbangun dan langsung membuka pintunya.

"tunggu sepuluh menit lagi bi" ucapnya sedikit serak  karena baru bangun tidur.

"baiklah non" kata maid sambil undur diri

Setelah mengucapkan itu diapun langsung bergegas mengambil handuk dan melesat ke kamar mandi,setelah sepuluh menit dia pun berjalan menuruni tangga untuk menuju ke meja makan, dia sungguh sudah merasa sangat lapar karena belum diisi dari sing tadi.

"selamat malam ayah,ibu" ucapnya sambil mengecup pipi orang tuanya bergantian.

"aku tidak diberi kata selamat malam dan sebuah kecupan?" ujar sang kakak yang merasa iri kepada orang tuanya.

"hehehe, selamat malam kakak ku yang jelek" ucapnya sambil tersenyum dengan manis.

"apa-apa an itu kakak jelek,yang ada itu aku tampan" ujarnya narsis.

"sudah-sudah mari kita makan jangan bertengkar terus" lerai sang ibu karena tidak mau melihat anaknya berseteru karena masalah kecil.

"baiklah ibu" ucap keduanya

Mereka makan dengan hening dan hanya terdengar dentingan sendok dan garpu, sampai ketika si kepala rumah tangga membuka mulutnya.

"bagaimana pekerjaan mu dikantor nak?" Tanya sang ayah kepada putra sulungnya

"sedikit ada masalah ayah,tapi aku bisa mengatasinya dengan baik" jawab sehun dengan senyumannya.

"bagaimana dengan sekolahmu nak" Tanya sang ayah kepada putrinya

"ya begitulah,tidak ada yang aneh" ucapnya ketus.

"berbicara yang sopan kepada yang lebih tua" ucap ayahnya sambil menggeram.

"ya,baiklah" ujarnya

Seketika suasana dimeja makan berubah menjadi canggung,sampai ketika seola membanting sendok dan garpunya.

"aku sudah selesai" ujarnya sambil berjalan meninggalkan meja makan.

"haahh,anak itu" ujar sang ayah

Mengapa seola bersikap dingin dan ketus kepada ayahnya karena si ayah yang selalu mementingkan pekerjaan kantornya dibanding memperhatikan putrinya,yang ia butuhkan bukan uangnya tetapi perhatian dari sang ayah.

Setelah sampai dikamar ia pun langsung merebahkan dirinya di kasur yang empuk,dan sambil memikirkan jaket yang dipinjamkan oleh si ketua osis menyebalkan itu.

"emm,bagaimana kalo aku memberi bekal makan sebagai ucapan terima kasih itu bukan ide yang burukkan,baiklah besok aku akan bangun pagi" monolognya sendiri.

Setelah memikirkan itu ia pun akan pergi menjemput mimpi indahnya sampai ketika ada sebuah notif dari ponselnya.

sudah tidurkah itulah pesan yang tertera di ponselnya namun ia tidak tahu siapa yang mengirimi itu.

"heh, siapa ini?" monolognya,tanpa berpikir lagi ia pun membalas pesan tersebut.

Siapa?

Ini saya ketua osis.

Hah,bagaimana kau bisa memiliki nomer ku

Ahh,ini kudapatkan di grup kelas

Ohh begitukah,ngomong-ngomong ada apa kau menghubungiku?

Saya hanya ingin memberi tahu jangan lupa besok bawa jaketku.

Ohh,ok aku takkan lupa

Yasudah selamat malam wanita bar-bar.

Selamat malam ketua osis menyebalkan.

Setelah menunggu hampir lima menit namun tidak ada balasan dari si ketua osis dan iapun langsung terlelap dengan bibir yang sedikit terbuka seperti anak kecil. Pagipun datang sehingga bunyi alarm yang memuakan itu membangunkannya.

"hah, sudah jam setengah 6,aku harus bergegas mandi" ucapnya sambil mematikan alarm itu

Ia pun bergegas kekamar mandi dan tidak lupa membawa handuknya. Setelah hampir 25 menit ia pun bersiap- siap, setelah beres ia langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan bekal yang akan ia berikan kepada alvaro.

"eh nona, sedang apa disini?" Tanya maid

"emm,bi bisakah membantuku untuk membuatkan bekal makan siang?" Tanya seola

"tentu bisa non,emangnya nona mau membuat apa?" Jawab maid

"bagaimana kalo nasi goreng kimchi?" jawab seola

"baiklah mari kita membuat nasi goreng kimchi." Sambil mengangguk setuju.

Setelah berkutat dengan peralatan dapur selama 20 menit nasi goreng pun jadi. Dan tanpa basa basi lagi ia langsung memasukan masakan tersebut kedalam tasnya dan melipat jaket yang dipinjamkan oleh varo dia langsung bergegas menuju sekolahnya dengan diantar supir pribadinya.

*at school

Seola pun berjalan dengan santai dan cueknya sampai ketika ia bertemu dengan cewe berandalan lainnya yang tidak suka kepada seola.

"eh ada anak kecil disini" sindir spiza dengan seringainya

"minggir,gua lagi males berurusan sama lo!" ujar seola ngegas.

"siapa juga yang mau berurusan sama jal*ng kecil yang satu ini." Jawab spiza dengan sinisnya

"apa lo bilang? Jal*ng? mending ngaca deh" jawab spiza dengan seringainya

"wah,wah udah berani lo sama  gua hm?" ujar spiza sambil menjambak rambut seola dengan kasarnya

"lepas gak?lepas gak!!!" ucap seola dengan amarah yang sudah siap meledak.

"hah?lepas" tanyanya sambil tertawa meremehkan.

"ok, lu bakal tau akibatnya." Tanpa aba-aba ia pun melepaskan tangan spiza yang menjambak rambutnya setelah terlepas tanpa babibu seola pun langsung menendang perut spiza dengan kerasnya sampai spiza terpental dan mengaduh kesakitan. Tak berlangsung lama datang lah kesiswaan dan ketua osis untuk melerai mereka.

"kalian berdua ikut saya!" ujar kesiswaan

Mereka pun berjalan mengikuti langkah bapa kesiswaan yang membawanya keruang konseling atau sering disebut BK. Dan langsung duduk di kursinya beserta di damping ketua osis yang berdiri di sampingnya.

"jadi apa permasalahan yang terjadi di antara kalian berdua?" tanyanya serius

"dia duluan bu yang mengejek saya" jawab spiza dengan muka yang dibuat-buat seolah dialah korbannya

"apaan bu,orang dia duluan yang mengatai saya" ucapnya tak mau kalah

"sudah-sudah kalian kok malah ribut lagi"ujar kesiswaan dengan kesabaran yang tinggal sedikit lagi. "kalian berdua saya hokum,bersihin semua toilet wanita yang ada disini".

"silahkan spiza untuk keluar duluan,karna saya masih ada urusan dengan nona seola" ucapnya dengan baik. Spiza pun berjalan keluar.

"ada apa lagi ya bu?" Tanya seola

"karena nilai kamu sangat buruk,ibu tugaskan alvaro sebagai guru belajarmu untuk memperbaiki semua nilai ancurmu" kata kesiswaan, "saya bersedia bu" ucap varo dengan tegas karena ini adalah tugas yang diberikan langsung oleh kesiswaannya.

"baiklah kalian boleh keluar." Ucapnya

Mereka pun berjalan keluar bersama,sampai seola teringat oleh bekal yang sudah dia buat.

"tunggu,tunggu varo, gua ada sesuatu buat lo" sambil mengeluarkan bekal makan siang dan jaket varo.

" buat saya?" tanyanya

"iya,nih tadi pagi gua bikinin lu makanan buat nanti siang" sambil memberikan kotak makan tersebut dan jaket varo, "itung-itung ucapan terima kasih gua" ucap seola dengan senyum manisnya. Tanpa sadar varo pun tertegun dengan senyuman itu dan pipinya sedikit merona.

"ohh,yauda makasih, yauda sana bersihin toilet dan jangan lupa pulang sekolah kamu harus ikut saya."ucap varo seadanya.

"iyaiya siap ketos nyebelin" ucapanya seola sambil meletin lidahnya wleee.

Seola pun pergi ke toilet wanita.

*toilet wanita

"haahhh,sungguh memalaskan saja" ujarnya malas "tapi untung toilet cewe tidak bau hanya sedikit berantakan saja,kalo toilet cowokan bisa bahaya yang ada seola mual-mual terus karna bau nya yang menyengat.

2 jam berlalu dan seola pun bergegas menuju kekelasnya karena dia sudah ketinggalan beberapa jam pelajaran, sesampai di kelas ia pun langsung duduk dibangkunya tanpa menghiraukan tatapan aneh dari teman-temannya.

Bel pulang berbunyi dan para muridpun berbondong-bondong untuk pulang kecuali seola yang harus menunda pulang kerumahnya karena sudah ada janji dengan alvaro.

" ikut saya seola" ucapnya sambil meninggalkannya

"ishh, menyebalkan kenapa aku harus mengikutinya sihh" ujarnya kesal

" bisa lebih cepat nona seola berjalannya." Ujar varo dari kejauhan dan sedikit berteriak.

"iyaiya bawel" seolapun sedikit berlari untuk menyusul varo. "emang kita mau  kemana?" Tanya seola.

"perpus" ujar varo singkat,padat dan jelas.

Setelah sampai mereka pun mengambil kursi paling pojok dengan dengan, varo pun langsung mengelilingi perpustakaan untuk mencari buku yang diperlukan. Varo pun selesai  dengan mencari bukunya.

"nih, kerjain hal 157 no 1-10." Ucap varo dengan menyerahkan buku tersebut.

"banyak amat 10" protes seola

"mau saya tambah lagi?" Tanya varo

"ngga ko segini aja udah,hehehe" jawabnya cengengesan.

Selama proses belajar pun mereka hanya focus pada kegiatan masing- masing dengan varo yang membaca buku novel dan seola yang mengerjakan soal yang diberikan oleh alvaro. Sampai ketika seola kelelahan dan diapun ketiduran dengan muka yang menempel pada buku.

"lah ko malah tidur" ujar varo yang menatap wajah seola yang sedang terlelap, dan tanpa disadari varo pun tersenyum dengan tampannya "cantik" gumam nya. Sampai ketika seola pun terbangun.

"ehh,gua ketidura ya?" tanyanya pada varo

"iya" ucap varo singkat. "dari pada kamu tidur lagi disini mending kita pulang aja" ujar varo

"nah gitu dong dari tadi, guakan udah cape." Mereka pun membereskan buku yang sudah mereka pakai.

Mereka pulang bersama lagi tapi tidak se hening kemarin,karena mereka sudah terlihat akrab dan mulai tidak canggung lagi,sampai tidak terasa sudah sampai di pertigaan dan mereka pun berpisah dengan saling mengucapkan sampai jumpa.

Dan kegiatan belajar terus berlangsung dengan lama, tak mereka sangka pun sudah Nampak benih-benih cinta yang terjadi diantara mereka.mereka pun saling mengabari satu sama lain dan banyaknya perhatian mereka berikan satu sama lain, Sampai ketika varo berubah.

*at school

"anak-anak kelas kita kedatangan murid baru pindahan dari Amerika,silahkan masuk dan perkenalkan namamu nak." Ujar wali kelas murid baru itupun masuk kedalam kelas.

"perkenalkan nama saya alexa,saya pindahan Amerika tapi saya asli orang korea, mohon bantuannya teman-teman" ucapnya sambil memandangi seluruh murid yang ada, sampai matanya bertemu dengan mata si ketua kelas "hai varo, sudah lama kita tak bertemu" ucapnya tersenyum manis. Dan hal itu tidak luput dari seola yang sedang memperhatikan mereka. Tumbulah benih-benih pertanyaan dibenaknya seperti 'siapa wanita itu?mengapa dia mengenal varo?' dan ia pun akan menanyakannya nanti pada varo.

Pelajaran pun berlangsung dengan baik,dan bel pun berbunyi tanda bahwa sudah waktunya untuk istiraht. Dan seola pun menghampiri alvaro namun terhenti karena alexa sudah membawa varo lebih dulu.

"aish,siapa sih wanita itu" ucap seola jengke. Dan seola pun pergi ke kantin sendiri

Setelah sampai disekolah seolapun melihat pemandangan yang menyakiti perasaan,dimana ia melihat varo yang digandeng mesra oleh alexa. Dan tanpa sengaja mata seola dan spiza pun bersitatap dalam beberapa detik. Terlihat gurat kebingungan dan banyak masalah yang terlihat di wajah alvaro.

"eihh,ada apa dengan raut mukanya itu, tapi mengapa aku ingin menangis saat melihatnya digandeng oleh wanita lain" ujarnya sedih

Tanpa disadari air matanya menetes begitu saja,ia pun berlari ke kelasnya kembali karena ia tidak mau orang lain tahu bahwa dia sedang bersedih.

Setelah sampai dikelas seolapun terduduk sambil menghapus air matanya yang terjun bebas.

"mengapa rasanya sesakit ini" ucapnya sesegukan, tanpa disadari varo yang baru saja datang kekelas melihat itu.

"mengapa kau menangis la?" Tanya varo khawatir

"apa aku tidak menangis ko,ini hanya kelilipan saja ko" seola berbohong

"jujur saja la tak papa." Desak varo

"kau sungguh ingin tau?"

"iya aku ingin tau"

"aku cemburu melihatmu digandeng olehnya".

"ouhh kau cemburu." Ucapnya biasa saja tapi seketika dia tersadar

"hah kau cemburu?gini ya dia itu sepupu jauh ku,ya dia sangat dekat denganku, sehingga banyak yang mengira bahwa dia kekasihku." Ujar varo menjelaskan

" akukan tidak tahu varo" seola sambil mencebikan bibirnya imut.

"sudah-sudah tidak usah menangis ya"ucapnya mengacak rambut seola

"ihh nanti rambutku berantakan"

"kamu harus tau,bahwa saya hanya mencintai kamu la, dan percayalah padaku ok."ucapnya dengan lembut sambil meraih tangan seola.

"seola maukah kamu menjadi kekasihku?"

"tidak" jawab seola

"serius laaaaa" varo memohon

"tidak mau nolak maksudnya,hehehe" jawab seola dengan cengirannya.

Mereka akhirnya menjadi sepasang kekasih dan semoga saja mereka langgeng.

-tamat-

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun