"aku sudah selesai" ujarnya sambil berjalan meninggalkan meja makan.
"haahh,anak itu" ujar sang ayah
Mengapa seola bersikap dingin dan ketus kepada ayahnya karena si ayah yang selalu mementingkan pekerjaan kantornya dibanding memperhatikan putrinya,yang ia butuhkan bukan uangnya tetapi perhatian dari sang ayah.
Setelah sampai dikamar ia pun langsung merebahkan dirinya di kasur yang empuk,dan sambil memikirkan jaket yang dipinjamkan oleh si ketua osis menyebalkan itu.
"emm,bagaimana kalo aku memberi bekal makan sebagai ucapan terima kasih itu bukan ide yang burukkan,baiklah besok aku akan bangun pagi" monolognya sendiri.
Setelah memikirkan itu ia pun akan pergi menjemput mimpi indahnya sampai ketika ada sebuah notif dari ponselnya.
sudah tidurkah itulah pesan yang tertera di ponselnya namun ia tidak tahu siapa yang mengirimi itu.
"heh, siapa ini?" monolognya,tanpa berpikir lagi ia pun membalas pesan tersebut.
Siapa?
Ini saya ketua osis.
Hah,bagaimana kau bisa memiliki nomer ku