Aku tepis
Engkau kembali memegang pundakku
Aku berontak
Engkau meluai bermenung
Aku melihatnya dari sudut mataku yang penuh dengan gundah
Engkau diam dengan cara-Mu yang tidak bisa aku paparkan
Aku pura-pura buta
Apakah karena Aku tidak mengabulkan doamu sehingga kau menuduhku bahawa Aku tidak sayang padamu
Apakah karena kau ingin ini dan Aku berikan kau itu, lantas sumpah seraphmu layak untuk menyudutkan Aku
Apakah karena Aku hanya berikan kau sedikit airmata dan kau melupakan senyum yang banyak yang pernah Aku hadiahkan padamu
Apakah karena masalah yang tidak henti-hentinya Aku simpan di hatimu dan kau tidak lagi berpikir tentang cerita bahagia saat kau terbangun esok pagi