Aku sudah menangis terisak-isak
Di tempayan masalah yang meremukkan kokohnya senyumku
Engkau belum datang
Aku berteriak dengan lolongan memecah rembulan
Di gelap gulitangya derita yang sekonyong-konyong menamparku tanpa henti
Engkau tak juga merapat
Dimulai seperti apa aku bisa mempercayai-Mu kalau Engkau memang ada
Apakah karena hanya dengan kitab-Mu yang berjumlah beribu ayat
Atau karena cerita-cerita nabi-Mu yang mengguncangkan jagad raya dengan lentikan jari jemarinya
Cara yang bagaimana supaya aku bisa sadar kalau Engkau tidak jauh
Apakah dengan mempercayai begitu saja dayang-dayang-Mu yang diutus ke bumi dan merasa paling benar sendiri