“Parah banget tuh Andre, bisa begitu,” ucap Genta.
“Iya, itu sih dianya aja goblok! Udah tau tengah malam, malah beli cilok. Lagian, kaya anak SD aja sih, jajanannya cilok,” ucap Ori sambil berusaha tertawa.
Jati menghela nafas dan menghabiskan kopinya. Ia dan Ori sama-sama melirik ke arah Genta, lalu mengangkat alis. Genta mengangkat kedua bahunya, seolah tidak paham apa-apa.
“Apa?” tanya Genta.
“Gantian,” ucap Jati.
“Waduh, gue nggak punya cerita kaya begitu. Beneran deh,” Genta mengelak.
“Ah nggak asik lo. Kan tadi gue udah cerita, Jati juga,” ucap Ori.
“Habis gimana dong? Emang bener nggak tau apa-apa.”
“Terus? Pulang aja nih kita?” tanya Jati.
“Nanti dulu, kopi gue masih banyak, sayang-sayang,” kemudian Ori menyalakan sebatang rokok, “Lagian gue ada satu cerita.”
“Cerita horor?” tanya Genta.