Apa sih cerpen itu?
Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek; cerita yang hanya dalam sekali waktu beres membacanya. Karena sekali waktu itu tentu cerpen tidak memiliki sambungan cerita, jika ada sambungan itu namanya cerbung (cerita bersambung).
Gampang dong buat cerpen? Gampang-gampang susah.
Sebelumnya kamu harus tahu lebih dalam dulu apa itu cerpen selain definisi di atas.
Ada beberapa karakteristik cerpen, seperti tulisan singkat dan padat, minimal ditulis 3 halaman, hanya menceritakan intisari permasalahan, menceritakan sebuah konflik yang dialami oleh tokoh hingga menemukan penyelasaian, pesa atau amanat.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat atau mengolah cerpen.
1. Ide / Tema
Dalam mencari ide atau menentukan tema banyak sekali caranya. Kamu bisa mencari referensi di internet, banyak membaca buku, atau dari apa yang pernah dan sedang kamu alami. Misalnya, kamu lagi punya permasalahan dalam percintaan, itu ide, itu bisa dijadikan tema, berarti temanya percintaan. Lalu, dikembangkan lagi tema percintaannya, menceritakan tentang apa? Penolakan? Cinta dalam diam? Cinta sendiri? Cinta segitiga? Poligami? Perselingkuhan? Atau cinta-cinta yang lainnya.
2. Alur
Kamu bisa menentukan ingin memakai alur apa, maju, mundur, atau maju mundur yang nggak pakai syantik? Untuk menentukan atau membuat alur, agar alur ceritamu terjaga tidak belok ke kanan dan kiri lebih baik menulisnya (usahakan) langsung pada saat itu juga. Jangan dibiarkan esok, nanti bisa-bisa berubah alurnya, kecuali kalau kamu konsisten dalam mempertahankan alur.
3. Penokohan
Nah, dalam penokohan kamu bisa bebas--sebebas-bebasnya menentukan nama dan watak. Dalam penggambaran penokohan kamu bisa menceritakan secara langsung karakter dan sifat tokoh, misalnya langsung menggambarkan fisiknya. Kamu juga bisa menggambarkan karakter dan sifat tokoh dengan menggambarkan dari perilakunya, lingkungannya, dan pemikirannya.
Ada pula jenis-jenis tokoh: protagonis, antagonis, dan tritagonis.
4. Latar
Kamu juga harus tentukan latar yang meliputi waktu, tempat, dan suasana. Fungsi dari latar untuk memperkuat sebuah cerita. Contoh, kamu mengisahkan kehidupan mahasiswa tapi tidak diceritakan kampusnya atau minimal ruang kelas, kira-kira cerita kamu bakal kuat nggak?
5. Judul yang Menarik
Judul yang menarik itu tak harus yang aneh-aneh.
"Anakku Kekasih Suamiku yang Dulu Sempat Menikah dengan Sepupuku"
Tidak harus seperti itu. Bisa juga cukup satu kata saja.
"Rumit" (nanti orang-orang akan bertanya-tanya apanya yang rumit?)
"Dia" (dia itu siapa?)
"Indah" (apa yang indah?)
"Cinta" (ada apa dengan cinta?)
6. Sudut Pandang / Point of View (PoV)
Ini juga perlu diperhatikan. Karena ini masuk intrinsik cerpen. Kamu bisa memilih sudut pandang mana yang ingin kamu gunakan. Sebetulnya sudut pandang itu ada tiga, hanya yang sering digunakan adalah PoV 1 dan PoV 3.
PoV 1Â menggunakan kata ganti "aku". Bisa sebagai pemeran utama atau pengamat.
PoV 3Â menggunakan kata ganti "dia". Bisa sebagai pemeran utama serba tahu atau pengamat.
7. Kerangka Cerita
Kerangka cerita sebetulnya memudahkan kamu dalam menulis cerita, apa pun itu jenis ceritanya. Dalam kerangka cerita kamu bisa mencatat apa saja yang akan kamu tulis dalam cerita tersebut, seperti tokoh-tokoh apa yang ingin dimasukan dalam cerita, sampai bagaimana opening (pengenalan), klimaks, dan penyelesaian (ending) dalam ceritamu. Tuliskan semuanya agar tidak lupa dan tepat pada alurnya.
8. Pesan / Amanat
Sebetulnya bukan hanya dalam cerpen saja pesan atau amanat ini dibutuhkan. Dalam cerita apa pun. Baiknya pesan atau amanat disampaikan penulis secara tersirat bukan tersurat.
9. Editing
Kamu bisa melakukan pengeditan sendiri. Tujuannya untuk mengecek kembali apakah ada typo atau kesalahan dalam alur cerita yang kamu tulis.
10. Yakin dan Percaya Diri
Terakhir, kamu harus yakin dan percaya diri dengan apa yang kamu tulis. Kalau kamu tidak percaya dengan karyamu sendiri, bagaimana orang lain akan percaya dengan karyamu?
Sedikit masukan, ketika menulis usahakan tidak membaca apa yang sudah kamu tulis sebelum tulisanmu benar-benar selesai. Cara itu membantumu agar hemat waktu dan menjaga kefokusanmu.
Membangun cerpen itu mudah, bukan?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H