Mohon tunggu...
Aristia PM
Aristia PM Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang guru yang belajar nulis

Skenario terbaik berasal dari takdir Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bohongilah Aku

29 Desember 2018   05:12 Diperbarui: 29 Desember 2018   05:40 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku baca dengan detail kertas itu. Oh, tidak! Ini laporan hasil Pra UN-ku sewaktu SMP. Aku penasaran, apa benar nilaiku 42,05? Telunjukku menyisir perlahan nilai-nilai yang tertera di kertas itu. Total nilai 47,19. Hah?!  Jadi nilaiku bukan 42,05? Jadi aku bukan yang terbodoh di kelas? Tapi kenapa bapak membohongiku?

Aku tertegun. Lama aku berpikir, untuk apa bapak sengaja membohongiku?  Aku berusaha berprasangka baik, aku mulai menerima. Air mukaku melunak. Aku tersenyum. 

Terima kasih bapak karena telah membohongi anakmu ini. Bohongnya bapak telah memecut semangatku lebih tinggi lagi, sampai akhirnya nilaiku bisa lebih baik dari sebelumnya. Bahkan cukup untuk masuk ke sekolah favorit. 

Kebohongan bapak sudah membuatku mudah masuk sekolah negeri manapun yang kumau. Tak ada yang mampu kuucapkan selain mendoakanmu selalu dalam kebaikan dan penjagaan Allah Ta'ala. Bohongilah aku lagi, jika itu bisa membuatku lebih baik. 

Kali ini, giliranku yang menyembunyikan temuanku. Aku tidak bohong, aku hanya tidak memberitahukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun